Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PPRA LXII Lemhannas RI menggelar Focus Group Discussion (FGD) road to Seminar Nasional Lemhannas RI secara daring (virtual) di Kantor Lemhannas RI, Kamis (22/7/2021).
Adapun tema yang diangkat 'Mendorong Percepatan Komodifikasi Hasil Modal Budaya Sebagai Kekuatan Pemulihan Ekonomi Nasional di Tengah Pandemi'.
Kegiatan ini merupakan FGD penutup untuk menyongsong penyelenggaraan Seminar Nasional Program Pendidikan Reguler Angkatan PPRA LXII Lemhannas pada 25 Agustus mendatang.
Ketua Seminar PPRA LXII , Kolonel Pnb Aldrin P Mongan, S.T., M.Hum., Mhan, mengatakan FGD road to Seminar Nasional Lemhannas RI digelar untuk menyempurnakan naskah Seminar PPRA LXII sebagai bahan naskah yang direkomendasikan kepada Pemerintah, khususnya Presiden Republik Indonesia dalam menyiapkan berbagai langkah alternatif dalam kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digali dari modal sosial dan budaya.
"Pada pagi ini kita mengikuti FGD road to Seminar Nasional Lemhannas RI, yang dimana sebelumnya sudah kita laksanakan FGD I pada tanggal 28 mei, FGD II pada tanggal 11 juni, dan FGD III pada 13 Juli, kemarin," ujar Kolonel Pnb Aldrin dalam keterangannya, Jumat (23/7/2021).
Beberapa hasil FGD sebelumnya juga dipaparkan dalam kesempatan tersebut.
Seperti hasil FGD 1 yang berlangsung tanggal 28 Mei 2021, menyatakan bahwa ‘Modal Budaya adalah emasnya Indonesia di masa mendatang yang dapat dikembangkan dan membantu pemulihan perekonomian nasional'.
Baca juga: FGD Lemhanas: Modal Sosial Budaya Bisa Jadi Sumber Energi untuk Pulihkan Ekonomi Nasional
"Sementara hasil FGD kedua, yang fokus pada penguatan naskah seminar terutama yang berhubungan dengan ekosistem yang mendukung modal budaya yang sudah dihasilkan seperti yang sudah dibahas pada FGD 1. Kemudian pada FGD ketiga, PPRA LXII fokus membahas diplomasi produk kreatif dan kuliner serta pengembangan rempah asli Indonesia sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional’," jelas Ketua Tim Perumus Materi Dr. (C). Hj. Masura Ramidjal., S.E., M.Sc.
Sementara itu, Deputi Pendidikan Lemhannas Mayjend TNI Sugeng Santoso, S.I.P menyampaikan hasil kajian seminar nantinya akan dijadikan sebagai bahan masukan kepada pemerintah dan instansi yang terkait dengan alternatif dan strategi menghadapi berbagai permasalahan serta penanganan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.
"Para peserta diharapkan dapat menjaga berbagai informasi data dan fakta yang aktual, serta mampu menerima saran dan masukan dari para narasumber, sehingga dapat merumuskan dan merekomendasikan proses kebijakan tentang kekuatan modal sosial budaya yang telah ada di masyarakat menjadi sebuah kekuatan untuk menumbuhkan semangat gotong royong," ungkap Mayjend Sugeng.
Mayjend Sugeng turut mengatakan adanya PPKM yang telah menjadi kebijakan pemerintah untuk menekan laju covid-19, telah menyebabkan sebagian aktivitas terbatas bahkan terhenti dan berdampak terhadap aktivitas perekonomin nasional.
Seluruh peserta PPRA LXII yang merupakan calon pimpinan tingkat nasional yang nantinya menjadi perumus dan penentu kebijakan, diharapkan untuk terus berperan aktif dalam memberikan sumbangan pemikiran yang kreatif dan inovatif untuk menangani permasalahan bangsa Indonesia saat ini.
Hadir sebagai narasumber, Menteri Koperasi dan UMKM RI Teten Masduki yang diwakilkan oleh Deputi Bidang Perkoperasian Ahmad Zabadi,S.H,M.M, Kemendes PDTT RI Ditjen Pengembangan Ekonomi & Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Ir. Harlina Sulistyorini, M.Si, Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor Kemendag RI, Marolop Nainggolan, M.A, Ditjen Industri Agro Kemenperin RI, Ir. Putu Juli Ardika,M.A, dan Kemenparekraf RI Deputi bidang Ekonomi Digital dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil El Himam, M.Sc .