"Bagi masyarakat asli Papua, amat dibutuhkan ketiga pendidikan di atas. Partisipasi dalam kehidupan publik dan kehidupan ekonomi hanya dapat tumbuh dari ketiga pendidikan di atas. Perlu suatu pandangan yang membangun grand design mengenai pendidikan di Papua," katanya.
Sementara itu, Dekan FKIP Universitas Kristen Indonesia, Dr Sunarto, menekankan pendidikan sebagai penghargaan atas martabat manusia.
"Lembaga pendidikan, terutama pendidikan tinggi, perlu membangun kerjasama dalam membangun peran guru di Papua," ungkap Sunarto.
Baca juga: Oknum TNI AU Injak Kepala Warga di Papua, DPR: Tidak Dapat Ditolerir
Dalam keterangan terpisahnya, Sekretaris Eksekutif PusKOD Reinhard Parapat yang juga merupakan Ketua panitia diskusi nasional tentang "Pendidikan Papua Terkini" menyatakan diskusi ini merupakan bagian dari beberapa diskusi PusKOD FH UKI untuk memberikan masukan dan kontribusi kajian kritis penguatan isu-isu otonomi daerah menuju jembatan emas kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Selain narasumber yang hadir dalam webinar ini, ada sejumlah tokoh Papua yang juga memberikan diskusi aktif dan menarik.
Mereka di antaranya Anggota DPD dan DPR RI dari Papua dan Papua Barat yakni Yoris Raweyai dan Wilep Wamahma.
Hadir juga kalangan akademisi di antaranya Dr Hulman Panjaitan selaku Dekan FH UKI, Eli Pandiangan selaku Wakil Dekan FH UKI, dan Dr Poltak Siringiringo sebagai Kaprodi FH UKI.