Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mengutuk praktik mafia obat, terlebih untuk obat terapi Covid-19.
Dia meminta pemerintah memastikan ketersediaan obat dan harga yang wajar.
“Dimana empati ketika orang sakit masih harus membayar harga mahal dan obat ditimbun demi keuntungan ekonomi? Tindak tegas semua mafia obat,” kata Puan kepada wartawan, Sabtu (31/7/2021).
Puan mengapresiasi sejumlah upaya yang mengungkap aksi penimbunan obat Covid-19 berikut tindakan tegas dari aparat.
Baca juga: Layanan Tebus Obat hingga Konsultasi Dokter Secara Gratis untuk Pasien Isolasi Mandiri
Dia meminta temuan-temuan itu ditindaklanjuti dengan mengurai jaringan di baiknya.
Sebab, kesehatan adalah salah satu mandat paling mendasar yang harus dijamin oleh negara.
Karena itu, lanjut Puan, negara harus benar-benar hadir dan memberi perlindungan, termasuk dengan menyediakan akses dan layanan kesehatan yang berkualitas, serta jaminan ketersediaan obat yang ampuh dan terjangkau.
“Perbanyak pula riset di dalam negeri untuk penyediaan obat, termasuk obat terapi untuk Covid-19. Dorong industri nasional untuk menggeluti bidang ini juga. Pangkas jalur-jalur birokrasi dan distribusi yang bisa menjadi celah bagi mafia bermain di situ,” tegas mantan Menko PMK ini.
Pemerintah, kata Puan, sudah punya aturan harga eceran tertinggi (HET) untuk obat-obatan terapi Covid-19, yaitu lewat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4826/2021.
Puan meminta aturan ini benar-benar dikawal dan menjadi patokan harga obat terapi Covid-19.
“Harus ada tindakan tegas untuk memastikan HET obat terapi Covid-19 ini berlaku nyata. Ketersediaan harus dijamin sehingga harga juga terkendali sesuai ketentuan HET,” ujar Puan.
Dugaan keberadaan mafia obat terus mencuat di pemberitaan sejak pandemi menerjang pada tahun lalu.
Harga obat-obat yang digunakan dalam rangkaian penanganan Covid-19 pun terpantau membumbung di pasaran, kalaupun tersedia.