Dirinya mengungkapkan zona merah di luar Pulau Jawa dan Bali semakin banyak dalam satu bulan terakhir.
Baca juga: Pemerintah Siaga, Kasus Covid-19 Mulai Meningkat di Luar Jawa
Menurutnya, pemerintah daerah perlu membangun kerjasama pentahelix untuk mengantisipasi lonjakan ini.
"Terutama semua disiapkan di luar Jawa. Logistik, obat-obatan, oksigen kesiapan nakes dan sistem-sistem kesehatan atau health system lainnya yang harusnya disiapkan," ucap Firdza.
Langkah ini, menurutnya, perlu dilakukan agar tidak terjadi lonjakan tajam kasus positif Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali.
Kasus ini pernah terjadi di beberapa wilayah di Pulau Jawa.
Firdza mengatakan saat ini masih ada waktu untuk menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
"Agar nanti kejadian di Kudus, di Madura, Surabaya, di kota Bandung, kota kota kecil semacam Jepara itu nggak bisa terjadi di luar Jawa. Itu sudah alert yang sangat bahaya ini. Kita masih punya sedikit banyak waktu untuk merespon agar luar Jawa tidak seburuk Kudus misalkan," kata Firdza.
Kesiapan tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, obat-obatan, serta oksigen, menurut Firdza, harus disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali.
Pulau Jawa dan Bali yang memiliki fasilitas kesehatan memadai saja, kata Firdza, sempat kewalahan menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
"Di Jawa saja yang sebagai pusat ekonomi aja udah lontang lantung gitu. Di luar Jawa siap gak? Misalkan di sebuah Kabupaten kecil di Maluku Utara. Itu siapa yang akan handel di sana. Apakah sistem kuotanya akan kuat? Apakah penthahelixnya kuat?" ungkap Firdza.
Penulis: Taufik/Fahdi