TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan bahwa uji klinis Vaksin Merah Putih tinggal setahap lagi.
Sementara, kata LaNyalla, perusahaan farmasi PT Biotis yang dipercaya bertanggung jawab untuk proses manufakturing massal Vaksin Merah Putih, telah menerima sertifikat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Yakni dengan jenis sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
Hal tersebut disampaikan senator asal Jawa Timur ini pada Jumat (20/8/2021).
"Kita harus mendukung langkah PT Biotis dalam pengembangan vaksin. Apalagi, PT Biotis telah mendapatkan sertifikat CPOB dan uji klinis tinggal setahap lagi," kata LaNyalla dikutip Tribunnews.com, Sabtu (21/8/2021).
Baca juga: 6 Hari Lagi Kick-off Liga 1, Pilar Asing Persebaya Jalani Latihan Seusai Divaksin
Baca juga: Login pedulilindungi.id untuk Download Sertifikat Vaksin Covid-19, Ini Panduannya
LaNyalla menyebut, saat ini Vaksin Merah Putih sedang dilakukan uji preklinis terhadap hewan Makaka (sejenis kera) dan akan rampung pada bulan Oktober mendatang.
Jika tahapan ini rampung, maka produksi masal manufakturing Vaksin Merah Putih dapat segera dilaksanakan.
Vaksin jenis ini nantinya akan dapat digunakan untuk semua kalangan.
Baik untuk anak usia 12 tahun maupun bagi para lanjut usia.
Termasuk juga dapat digunakan untuk ibu hamil sekalipun.
"Nantinya, vaksin ini dapat digunakan untuk semua kalangan, dari anak di atas usia 12 tahun, laki- laki, perempuan, lanjut usia dan ibu hamil," kata LaNyalla.
Baca juga: Cara Cek Stok Vaksin Covid-19 di Daerah Secara Online, Akses vaksin.kemkes.go.id
Tentunya, hal ini dimaksudkan dapat memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri nanti.
"Kita berharap produksi vaksin Merah Putih dapat memenuhi kebutuhan vaksinasi secara nasional," harap La Nyalla.
Data dari Kementerian Kesehatan, hingga 18 Agustus 2021ini, sebanyak 29.403.345 warga di Indonesia sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap.