“Gus Dur akhirnya yang dipilih. Disini terlihat bahwa orang itu tidak terlalu suka dengan ekstrim merah atau hijau,” katanya.
Gus Dur diceritakan Mahfud sosok spiritual yang selalu muncul dengan tenang, tidak menggebu-gebu atau melawan.
Bahkan ketika Gus Dur terpilih menjabat sebagai presiden, sosok yang ia tunjuk sebagai wakilnya adalah Megawati.
Hal ini yang menurutnya kemudian membuat negara Indonesia selamat dari perpecahan.
“Gus Dur muncul ketika negara ini kritis. Kalau kita ingat tahun 1998, panasnya bukan main. Apalagi rakyat saat itu ada di dalam krisis moneter,” kata Mahfud.
“Gus Dur berhasil menyatukan lintas kekuatan. Semua partai masuk dalam koalisi pemerintahannya. Pusat daerah di tata dengan sedemikian rupa,” lanjutnya.