Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program Kartu Prakerja membidik kesejahteraan masyarakat NTB dengan menggelar ‘Sosialisasi Kebijakan dan Implementasi Program Kartu Prakerja untuk Kemanfaatan Bagi Masyarakat NTB’, Rabu (1/9/2021) secara virtual.
Pertemuan ini turut dihadiri Gubernur NTB Zulkieflimansyah, kepala dinas ketenagakerjaan, kepala dinas sosial, serta para bupati, walikota hingga camat se-Nusa Tenggara Barat.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari berharap hadirnya Kartu Prakerja dapat membantu masyarakat NTB.
Khususnya bagi angkatan kerja di NTB dalam menemukan pekerjaan yang cocok dengan minat dan keterampilan maupun untuk membuka jalan di dunia kewirausahaan.
“Program Kartu Prakerja terbuka untuk angkatan kerja kita, baik yang statusnya mencari kerja, pekerja/buruh yang terkena PHK, pekerja/buruh yang sedang bekerja dan membutuhkan peningkatan kompetensi kerja, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil,” kata Denni.
Baca juga: Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 19 Diumumkan, Cek Lolos atau Tidak di www.prakerja.go.id
Hingga pertengahan 2021, Program Kartu Prakerja sudah menjangkau 8,2 juta orang penerima manfaat yang tersebar di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi.
Pada tahun lalu, penerima Kartu Prakerja dari NTB mencapai 107 ribu orang, dan pada satu semester 2021 ini sudah mencapai 55 ribu peserta dari NTB.
Denni melanjutkan, berbagai survei membuktikan bahwa Kartu Prakerja dianggap memberikan pengalaman dan sikap positif bagi penerimanya,
Program ini disebutnya juga meningkatkan kompetensi untuk kerja/wirausaha, mengakselerasi inklusi keuangan, mendukung daya beli, serta membantu usaha mikro dan kecil.
Hal-hal itu terungkap dari survei evaluasi yang dilakukan Manajemen Pelaksana kepada peserta, maupun yang dilakukan Bank Dunia, CSIS, Cyrus Network, Sakernas BPS, serta Ipsos.
“Survei Universitas Indonesia bahkan menegaskan bahwa Program Kartu Prakerja mampu mengurangi rasa cemas, sedih, dan amarah yang dirasakan akibat pandemi Covid-9. Disimpulkan bahwa program ini membantu meningkatkan kesehatan mental masyarakat di masa pandemi,” katanya
Denni berharap sosialisasi dapat menjadi pembuka serta penguat kerja sama Program Prakerja dengan pemerintah daerah, hingga ke level desa.
Serta mampu mengangkat warga NTB khususnya, menjadi sejahtera melalui berbagai pelatihan yang ada di Kartu Prakerja.
“Sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri, pemerintah daerah bertugas memfasilitasi pelaksanaan Kartu Prakerja di wilayahnya, mulai pendaftaran hingga penyediaan sarana teknologi untuk pelatihan-pelatihan,” pungkas Denni.
Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah memberikan apresiasi dan menyatakan dukungannya untuk mensukseskan Program Kartu Prakerja di NTB.
Menurutnya program ini adalah terobosan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di tengah stagnasi serta masalah-masalah ketenagakerjaan akibat pandemi.
“Kami melihat Kartu Prakerja sebagai sebuah inovasi untuk mengatasi kondisi ekonomi akibat pandemi. Masyarakat NTB mengucapkan terima kasih dan siap menjadi area suksesnya program ini,” kata Zulkieflimansyah.