Dibuatnya tim ini disebabkan ada dua WNA yang menjadi korban tewas yang berasal dari Portugal dan Afrika Selatan.
Kemudian tim keempat akan bertugas berkoordinasi dengan para pemangku terkait seperti TNI, Polri, dan dinas pemerintah daerah.
Terakhir, tim kelima adalah hubungan masyarakat (humas) yang bertugas untuk memastikan informasi yang tepat dan benara agar segala hal disampaikan ke publik tidak simpang siur.
"Lima tim yang kami buat akan fokus membantu mencari penyebab kebakaran dan membantu para korban baik yang meninggal mau pun luka-luka," tutur Yasonna.
Hingga kini, Tim disaster victim identification (DVI) Polda Metro Jaya masih mengidentifikasi 41 korban tewas akibat kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang. DVI juga meminta data ante mortem untuk memudahkan proses identifikasi korban melalui ciri-ciri fisik yang dimiliki.
Total ada 41 napi yang tewas, 73 menderita luka-luka dan 8 lainnya mengalami luka berat. Semua korban tewas telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati.