"Kenapa diprotes? industri pulp dan rayon itu di seluruh dunia dikenal sebagai industri kotor, industri kotor itu adalah industri yang memgelola bahan baku berupa serat kayu diolah dengan zat yang namanya klorin, zat kimia itu diolah dan keluar polusi berupa padat, cair, dan gas. Inilah yang bikin bau setiap hari," ucap Abdon.
Selain dari sisi ekologi, perusahaan tersebut juga dinilai tidak memberikan keuntungan finansial, baik untuk negara maupun masyarakat sekitar.
Menurutnya, hal itu juga akan menggagalkan kebijakan pemerintah terkait destinasi super prioritas.
"Itu menurut saya akan menggagalkan seluruh proyek prioritas nasional yang digagas presiden," katanya.
Merespons aspirasi aliansi tersebut, Wakil Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti laporan yang disampaikan Aliansi Gerak Tutup TPL.
"Kami akan membahas dan melakukan langkah-langkah bersama dengan Komite DPD RI atas aspirasi ini. Ini memang merupakan momentum bagi DPD RI untuk hadir di tengah-tengah masyarakat,” ucap Sultan.
Menurut Sultan, hasil dari kajian dengan Komite DPD RI maka akan keluar hasil rekomendasi.
Setelah itu, akan keluar putusan DPD RI menyikapi permasalahan tersebut.
Baca juga: Pimpinan Komisi VI Minta Satgas Investasi Periksa dan Berikan Sanksi PT TPL
"Kami perlu mendalami hal ini terlebih dahulu, kita perlu cek kembali dan memanggil kementerian terkait. Intinya, sudut pandang kami sama dengan teman-teman dari masyarakat Danau Toba," ujarnya.
Senator asal Bengkulu ini berharap Danau Toba yang akan menjadi destinasi wisata super prioritas harus bisa menjadi bagian dalam aspirasi kelompok masyarakat Danau Toba.
"Memang sudah benar aspirasi ini datang kepada DPD RI. Nanti kami akan menembus dinding-dinding yang sulit dilalui," ucapnya.
Turut hadir dalam Aliansi tersebut Maruap Siahaan (Ketua Umum Yayasan Pecinta Danau Toba/YPDT), Eliakim Sitorus (Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat/KSPPM), Darman Siahaan (Ketua Umum Naposo Batak Jabodetabek/Nabaja), Ronsen Pasaribu (Ketua Umum Forum Bangso Batak Indonesia/FBBI), Pendeta Faber Manurung, Martin Sirait (Ketua Umum Forum Bonapasogit), Prof Adler H. Manurung, dan wartawan senior Domu D Ambarita.
Sementara itu pada kesempatan ini, Sultan B Najamudin didampingi oleh Wakil Ketua Komite II Bustami Zainudin, Ketua PPUU DPD RI Badikenita BR Sitepu, dan Wakil Ketua BAP DPD RI Asyera Respati A Wundalero.