News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Seorang Terduga Teroris yang Ditangkap di Bekasi Merupakan Petinggi Jamaah Islamiah

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi : Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap 3 orang terduga teroris yang diduga merupakan jaringan Jamaah Islamiah (JI) pada Jumat (10/9/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan 3 terduga teroris yang ditangkap di Bekasi diduga merupakan kelompok teroris Jamaah Islamiah (JI).

Diketahui, ketiga terduga teroris itu ditangkap di lokasi berbeda di daerah Bekasi Utara pada Jumat (10/9/2021). Mereka adalah MEK, S, dan SH.

Baca juga: BREAKING NEWS: Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris JI di Bekasi

"Kelompok jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI)," kaya Ramadhan saat dikonfirmasi, Jumat (10/9/2021).

Lebih lanjut, Ramadhan menyampaikan salah satu yang ditangkap merupakan petinggi JI. Dia merupakan Dewan Syuro JI.

"SH adalah salah satu dewan syuro JI," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Organisasi teroris Jamaah Islamiah (JI) ternyata masih memiliki 1.600 anggota di seluruh Indonesia. Hal itu diketahui berdasarkan anggota JI yang tertangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri.

Baca juga: Awalnya Ditilang, Sahuri Kepergok Simpan Celurit di Jok Motor, Langsung Diamankan ke Polres Sampang 

Total, ada 58 teroris yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri beberapa pekan terakhir ini. Mereka ditangkap di tempat terpisah di seluruh Indonesia.

"Sampai saat ini dari keterangan tersangka ini ada sekitar 1.600 personel aktif di JI. Kita tidak tau mereka merekrut siapa-siapa. Tapi setelah kita lakukan penangkapan kita baru tau oh ternyata jumlahnya sekian," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono kepada wartawan, Minggu (22/8/2021).

Ia menyampaikan banyaknya anggota JI tidak terlepas dengan pola rekrutmen pimpinan organisasi terlarang tersebut. Mereka dinilai lihai menjerumuskan masyarakat agar mau masuk sebagai anggotanya.

"Jumlah kan itu tergantung dari kepala bidang di JI ini untuk merekrut orang. Bagaimana kepiwaian dia, bagaimana mereka mengajak orang untuk ikut di dalam JI itu. Jadi itu tergantung," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini