Laporan Wartawan Tribunnews, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait hujan lebat dan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia.
Hal itu akan terjadi tanggal 13 hingga 20 September 2021.
BMKG memprediksi potensi dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang dan atau tanah longsor dari cuaca ekstrem hingga 3 (tiga) hari ke depan.
Yakni tanggal 15 September 2021 untuk level Siaga berada di wilayah provinsi:
1. Banten
2. DKI Jakarta
3. Jawa Barat
4. Jawa Timur
"BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan (hujan secara sporadis, lebat, dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es), yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," kata Deputi Bidang Met
Baca juga: Tambang Pasir di Agam Longsor, Satu Orang Tewas Tertimbun
eorologi BMKG, Guswanto dalam pernyataan yang diterima Tribun, Selasa(14/9/2021).
Baca juga: Info Cuaca BMKG Selasa, 14 September 2021: Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di 25 Wilayah
Guswanto menjelaskan, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin terpantau aktif di wilayah Indonesia hingga seminggu ke depan.
Baca juga: Dua Desa di Kabupaten Bone Bolango Terendam Banjir, 238 Jiwa Terdampak
MJO, gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya.
Fenomena MJO dan gelombang Kelvin bergerak dari arah Samudera Hindia ke arah Samudera Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-40 hari pada MJO, sedangkan pada Kelvin skala harian.
Sebaliknya, fenomena gelombang Rossby bergerak dari arah Samudera Pasifik ke arah Samudera Hindia dengan melewati wilayah Indonesia.
Sama halnya seperti MJO maupun Kelvin, ketika gelombang Rossby aktif di wilayah Indonesia maka dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah indonesia.
Terbentuknya belokan maupun pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Baca juga: Tim Gabungan Cari Korban Banjir Bandang di Kampung Malapedho
Suhu muka laut dan anomali suhu muka laut juga terpantau masih hangat di sebagian besar perairan di Indonesia, yang mendukung peningkatan suplai uap air sebagai sumber pembentukan awan-awan hujan.
Kondisi tersebut juga didukung oleh masih tingginya kelembaban udara di sebagian besar wilayah di Indonesia hingga seminggu ke depan.
Berdasarkan kondisi tersebut diuraikan di atas, BMKG memprakirakan potensi hujan lebat dan angin kencang disertai kilat/petir/angin kencang periode 13 - 20 September 2021terdapat di wilayah provinsi:
1. Aceh
2. Sumatra Utara
3. Sumatra Barat
4. Bengkulu
5. Riau
6. Kep. Riau
7. Jambi
8. Sumatra Selatan
9. Kep. Bangka Belitung
10. Lampung
11. Banten
12. Jawa Barat
13. DKI Jakarta
14. Jawa Tengah
15. Yogyakarta
16. Jawa Timur
17. Kalimantan Barat
18. Kalimantan Tengah
19. Kalimantan Timur
20. Kalimantan Utara
21. Sulawesi Tengah
22. Sulawesi Barat
23. Sulawesi Utara
24. Maluku Utara
25. Maluku
26. Papua Barat
27. Papua
Untuk area perairan dengan gelombang tinggi (2.5-4 m)bakal terjadi di Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Perairan Kepulauan Natuna, Laut Natuna, Selat Bali - Lombok - Alas - Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Perairan pulau Sumba, Laut Sawu, Perairan Kupang, pulau Rote, Samudera Hindia selatan NTT, perairan selatan Kepulauan Tanimbar, Perairan selatan Kepulauan Kei - Aru, Laut Arafuru.
Area perairan dengan gelombang sangat tinggi (4.0 - 6.0 m) terjadi di perairan barat Mentawai, Perairan Enggano - Bengkulu, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bag.barat dan selatan, Perairan selatan Jawa hingga P.Sumbawa, Samudera Hindia barat Mentawai hingga selatan NTB.
(informasi gelombang lebih detail di https://maritim.bmkg.go.id/).
Untuk pertumbuhan awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75% (OCNL / Occasional) selama 7 hari ke depan diprediksi terjadi di sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Laut Natuna, perairan Barat Sumatera Barat sampai Bengkulu, sebagian Sumatera Barat, sebagian Bengkulu, pesisir Barat Lampung, Sumatera Selatan, Sebagian Lampung, Sebagian Kepulauan Bangka Belitung, Laut Jawa, Samudra hindia Selatan Jawa bagian Barat, Sebagian Banten, Sebagian Jawa Barat, Sebagian Jawa Tengah, Sebagian Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sebagian Kalimantan Timur, Selat Makassar, Sulawesi Barat, Sebagian Sulawesi Tengah, Sebagian Gorontalo, Sebagian Sulawesi Utara, Sebagian Laut Maluku, Maluku Utara, Sebagian Maluku, Laut Halmahera, Sebagian Laut Banda, Papua Barat, Papua dan Samudra Pasific Utara Papua. (informasi lebih detail di http://aviation.bmkg.go.id/web/).