Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus HIV/AIDS di Indonesia periode 2001-2021 didominasi terjadi pada kelompok usia <4 tahun.
Hal itu disampaikan, Koordinator Substansi HIV AIDS dan PIMS Kementerian Kesehatan dr. Ratna Budi Hapsari, MKM., dalam kegiatan virtual, Selasa (21/9/2021).
"Bahwa anak yang usia 4 tahun ke bawah itu lebih dominasi dari kelompok anak ini.
Kemudian anak laki lebih banyak terpapar HIV daripada perempuan," ujar Ratna.
Jumlah total kasus HIV/AIDS pada anak usia 14 tahun ke bawah sebanyak 12.916 kasus.
Proporsi jumlah anak usia 4 tahun ke bawah lebih banyak menderita HIV/AIDS dibanding usia 5 - 14 tahun menjadin alarm bagi pemerintah.
Baca juga: Covid-19 Berdampak Menghancurkan Bagi Pasien HIV, TB dan Malaria
"Harus mendapatkan perhatian semua pihak. Bahwa anak 4 tahun ke bawah itu dan pastinya bukan karena perilaku mereka mendapatkan HIV/AIDS tapi dari orang-orang yang paling deket atau lingkungan mereka seperti orangtua biologis mereka," ungkap dia.
Baca juga: Moderna akan Mulai Uji Klinis Vaksin HIV, Gunakan Teknologi yang Sama dengan Vaksin Covid-19
Ia memaparkan, data tahun 2018 menunjukan 988 anak usia <4 tahun terjangkiti HIV dan 459 anak usia >4 tahun.
Kemudian pada tahun 2019 menunjukan 910 anak usia <4 tahun terjangkiti HIV dan 439 anak usia >4 tahun.
Baca juga: Tidak Hanya Tes dan Pengobatan, Hentikan HIV Dimulai dari Pencegahan dan Berantas Stigma Negatif
Pada tahun 2020 menunjukan 617 anak usia <4 tahun terjangkiti HIV dan 337 anak usia >4 tahun.
Sementara data terbaru yakni Januari - Juni 2021 menunjukan 242 anak usia <4 tahun terjangkiti HIV dan 135 anak usia >4 tahun.
"Ini bukan angka kecil terhadap anak tapi bicara soal investasi sumber daya manusia, bukan hanya sekedar angka, ini sangat memprihatinkan," ujarnya.
Dari ribuan kasus HIV pada anak yang terdeteksi, baru 4.739 anak usia 14 tahun ke bawah sudah mendapatkan akses pengobatan ART.