Dia juga mengapresiasi kepala sekolah MTs Al Muttaqin yang langsung menutup sekolah, setelah sejumlah siswa dan guru terkonfirmasi positif Covid-19.
"Alhamdulillah, pihak sekolah sangat menyadari bahwa kesehatan siswa menjadi yang utama," kata Dian Kristiandi.
Menurut pria yang akrab disapa Andi itu, kejadian di MTs Rengging akan menjadi evaluasi terhadap pelaksanaan PTM di Kabupaten Jepara.
"PTM, untuk sementara, kami hentikan. Kalau ditanya sampai kapan, nanti kami evaluasi sampai pada saatnya semua sudah siap," imbuhnya.
Andi juga meminta pasca kejadian ini semua pihak kembali menyadarkan bahwa Covid-19 masih ada.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemkab Purbalingga juga pemerintah daerah lain bertindak cepat mengatasi klaster pembelajaran tatap muka (PTM) yang menimpa 90 siswa SMP Negeri 4 Mrebet juga di Jepara.
Selain menghentikan PTM yang sudah dilakukan, Ganjar meminta bupati Purbalingga segera melakukan tracing terhadap kontak erat 90 siswa itu.
"Bupati sudah memutuskan PTM di Purbalingga dihentikan semuanya. Saya minta dilakukan tracing, dicari penyebabnya dari mana, masuknya seperti apa agar bisa segera tertangani," kata Ganjar.
Ganjar mengatakan, kasus Purbalingga menjadi peringatan untuk semua daerah di Jateng agar lebih berhati-hati.
Pihaknya sudah mengecek dan diketahui bahwa sejumlah sekolah di Purbalingga menggelar PTM tanpa izin.
"Menurut informasi bupati, pada prinsipnya, Purbalingga belum membuka PTM. Maka, saya tekankan, kenapa penting setiap sekolah yang ingin menyelenggarakan PTM untuk lapor dulu, supaya bisa dipantau," ucapnya.
Ganjar meminta setiap daerah tegas mengambil tindakan jika ada sekolah yang menggelar PTM tanpa izin.
Ganjar meminta daerah tidak segan-segan membubarkan PTM jika belum mengantongi izin.
"Yang nggak lapor, bubarkan. Ini menjadi pembelajaran buat kita semua. Seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta, siapapun yang menggelar PTM, tolong laporkan agar kami bisa melakukan pengecekan sejak awal," tegasnya.