Selain menjadi pimpinan buruh, ia juga menulis buku.
Sejumlah buku yang ia terbitkan antaralain buku Sepultura (sebuah cita-cita perjuangan tahun 2015), Pemerintah Gagal Menyejahterakan Buruh (Catatan Kritis Perburuan tahun 2017), Kerja Layak Upah Layak dan Hidup Layak Gagal diwujudkan (Catatan Kritis Perburuan tahun 2018), Buku Putih KAJS yang berjudul Kesehatan Dalam Pusaran Kekuasaan tahun 2019, dan juga Gagasan Besar Serikat Buruh 2015.
Baca juga: Jaksa Agung Peringatkan para Jaksa Jangan Pamer Kemewahan di Medsos
Jadi Presiden KSPI Sejak 2012
Said Iqbal menjadi Presiden KSPI sejak tahun 2012.
Masih mengutip koranperdjoeangan.com, Said kembali terpilih sebagai Presiden KSPI secara aklamasi untuk periode 2017 – 2022.
Pada tahun 2013 lalu, Said Iqbal meraih penghargaan internasional sebagai Tokoh Buruh Terbaik Dunia, The Febe Elisabeth Velasquez Award oleh serikat pekerja Belanda, FNV.
Penghargaan ini diberika bagi mereka, para aktivis buruh yang berjuang demi tegaknya hak-hak buruh di negara masing-masing.
Dalam pemilihan itu, Said Iqbal menyisihkan 200 kandidat lainnya dari seluruh dunia berkat militansinya mengawal demokrasi dan kebebasan berserikat melalui FSPMI dan KSPI.
Selain sebagai pentolan buruh, Said Iqbal juga dikenal sebagai pendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
Berdasarkan catatan Tribunnews.com, dukungan itu dinyatakan secara terbuka saat Pilpres 2019 lalu.
Dikutip dari kspi.or.id, setelah Pilpres 2019 selesai, Said Iqbal sempat diterima Jokowi bersama pimpinan serikat buruh lainnya di Istana Bogor.
Pertemuan tersebut menimbulkan banyak spekulasi.
Terlebih Pilpres belum benar-benar selesai, di mana Said Iqbal dikenal sebagai pendukung militan Prabowo – Sandi, lawan Jokowi – Makruf dalam perebutan kursi presiden dan wakil presiden.
Selain itu, selama ini Iqbal menjadi salah satu pengkritik garis keras Jokowi.