News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Habib Syakur: Paham Radikalisme Bahaya Besar Bagi Keutuhan Bangsa

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur bin Ali Mahdi Al Hamid

Padahal di dalam Islam, kata kafir adalah keniscayaan akan tetapi bukan dijadikan sebagai alat untuk mendiskreditkan orang lain yang berbeda.

"Makna kafir itu harus kita lihat dari kitab suci Alquran, tapi penafsiran dari kitab suci Alquran memang tidak bisa kita ganggu gugat, itu kalimat yang sakral," terangnya.

"Akan tetapi kafir sendiri sebagai kalimat untuk mengolok-olok sesama anak bangsa itu tidak etis, seperti Pilkada 2017 adalah fenomena yang sangat buruk sekali, tidak bisa membedakan mana manusia, mana sahabat, mana orang berahama dan mana bukan. Banyak kejadian yang melukai hati kita sesama anak bangsa," imbuhnya.

Terlebih lagi, Habib Syakur menegaskan bahwa terorisme, radikalisme dan intoleran sejatinya bukan ajaran agama Islam.

Jika ada oknum umat Islam yang melakukan hal tersebut tidak bisa direpresentasikan sebagai bagian dari gerakan Islam.

"Islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin, Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah Islam yang penuh kasih sayang dan cinta damai dalam kemanusiaan," tuturnya.

Pun demikian, ia berharap polarisasi politik yang faktanya berujung pada polarisasi kelompok dan agama tidak semakin dirawat.

Lebih baik bangsa Indonesia semua bersatu untuk memajukan dan mengembangkan Indonesia sebagai bangsa dan negara.

"Tidak boleh kita terlalu lama menyimpan dan merawat luka, tapi kita harus merawat kegiatan yang lebih positif dan menjaga persatuan," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini