Dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin menurutnya telah menunjukkan keberhasilan menjawab tantangan pandemi Covid-19.
"Tantangan pandemi Covid-19, berhasil dijawab dengan baik dengan terkendalinya pandemi Covid-19 di Indonesia," ujarnya.
Melki mencontohkan, pada pekan ini kasus konfirmasi dan kematian yang dikonfirmasi setiap hari telah menurun tajam. Terdapat 96,23 persen kasus Covid-19 kini sudah sembuh total.
"Bahkan terdapat 21 persen penurunan jumlah kasus dibandingkan minggu sebelumnya, serta 32,7 persen penurunan jumlah kematian dibandingkan minggu sebelumnya," ujarnya.
Bahkan, lanjut Melki, Indonesia telah melewati masa puncak kasus aktif Covid-19 yang terjadi pada Juli 2021 yang mencatat kasus aktif mencapai 574.135 orang.
Namun sampai dengan 22 Oktober 2021 kasus aktif telah turun menjadi 15.594.
"Kasus meninggal karena Covid-19 telah terkendali. Ketika mencapai puncak gelombang kedua, ada lebih dari 2.000 kematian per hari. Namun angka tersebut berhasil dikendalikan menjadi 43 kematian di 21 Oktober 2021," katanya.
Baca juga: 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, Nama Pesantren Semakin Berkibar
Baca juga: Presidensi G20, RI akan Berikan Perhatian Khusus bagi Negara di Pasifik Selatan
Sementara itu, dalam Survei Litbang KOMPAS, lebih dari 60 persen publik yakin bahwa kinerja pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan lebih baik kedepannya.
Hal itu disampaikan Manager Litbang KOMPAS Toto Suryaningtyas dalam diskusi Setelah 2 Tahun Jokowi-Ma'ruf: Pandemi, Legasi dan Tahun Politik yang disiarkan kanal YouTube Para Syndicate, Jumat (22/10/2021).
"Jadi total yang menjawab yakin itu hanya 64 persen," kata Toto.
Hasil survei diketahui bahwa publik yang menjawab yakin 58 persen, sangat yakin 6 persen. Tidak yakin 26 persen, sangat tidak yakin 2 persen. Tidak tahu/tidak menjawab 8 persen.
Toto mengatakan, bahwa angka 64 persen tingkat keyakinan publik terjadap kinerja kepemimpian Jokowi akan lebih baik kedepannya merupakan sebuah modal sosial yang cukup baik.
Namun, ia menyebut bahwa angka di bawah 70 persen itu tidak meyakinkan untuk sebuah keyakinan.
"Karena kalau kami biasa melakukan survei setiap minggu, poling real voting survei tiap minggu, angka keyakinan itu amannya di atas 70 persen karena buat karateristik masyarakat kita, keyakinan adalah doa," ungkap Toto.