Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Mahasiswa Islam Nusantara (GMIN) mengkritik Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Iksan Hadi Lumaela selaku Ketua GMIN menyebut Gus Yaqut terlampaui jauh mengurusi urusan terkait Muktamar NU .
"Gus Yaqut diduga terlibat dalam melakukan konsolidasi bersama kanwil-kanwil agar membantu kakak kandungnya (KH Yahya Staquf) untuk maju sebagai Ketum PBNU," kata Iksan dalam pesan yang diterima, Rabu (27/10/2021).
Menurut Iksan, langkah ini tak perlu diambil oleh Gus Yaqut yang menjabat Menteri Agama RI.
"Padahal Kementerian Agama memiliki tugas pokok dan fungsi untuk membantu Presiden dalam menjalankan tugas negara terkait urusan keagamaan," kata lanjutnya.
Baca juga: Peringati Hari Santri Nasional 2021, RMI-PBNU Gelar 1.000 Khotmil Quran untuk Syuhada
Maka itulah, Iksan mendesak Presiden Jokowi untuk melakukan evaluasi terhadap Gus Yaqut.
Sebelumnya, nama KH Yahya Staquf disebut-sebut maju dalam bursa calon Ketua Umum PBNU di Muktamar NU bulan Desember tahun 2021 ini.
Yahya Cholil Staquf merupakan tokoh senior di PBNU yang juga mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres).
Diketahui, beberapa PWNU sudah menyatakan deklarasi dukungan bagi tokoh tertentu di muktamar.
Tercatat, PWNU Jatim dan PWNU Sumsel sudah menyatakan dukungan bagi Gus Yahya untuk maju sebagai Ketum PBNU