Zubairi juga menaruh harapan pemerintah menyediakan program subsidi.
"Saya masih ingat pada 1987. Ketika itu harga tes viral load (tes mengukur jumlah virus HIV dalam darah) amat mahal: Rp1,7 juta."
"Kemudian turun beberapa kali--sampai akhirnya pemerintah punya program subsidi tes tersebut."
"Kalau tes viral load bisa, kemungkinan tes PCR juga bisa," lanjutnya.
Pemerintah Tegaskan Tak Beri Subsidi untuk Tes PCR
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pemerintah tak ada rencana memberi subisdi untuk harga tes PCR.
Menurutnya, harga Tes PCR di Indonesia sudah tergolong murah.
Baca juga: Penuhi Kebutuhan Masyarakat Terhadap Tes PCR, Ini Langkah yang Dilakukan Smartcolab
Budi pun meminta masyarakat tak bandingkan harga tes PCR di Indonesia dengan India.
Mengingat, India adalah negara yang paling murah untuk segala kebutuhannya.
Hal tersebut disampaikan oleh Budi dalam konverensi pers Evaluasi Program PC-PEN dan Optimalisasi Anggaran Program PEN 2021 yang disiarkan secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (26/10/2021), dilansir Tribunnews.com.
"(PCR) yang paling murah India, yakni Rp 160 ribuan. Tapi memang India adalah negara yang paling murah untuk semuanya selain China. "
"Karena memang mereka juga produksi di dalam negeri kemudian skala ekonomi negara India juga tercapai karena jumlah populasinya mencapai 2 billion (jiwa)," kata Menkes Budi.
Dengan penjelasan ini, Budi menyebut bahwa harga harga tes PCR di Indonesia yang saat ini berkisar Rp 500 ribu itu masih tergolong murah secara global.
Baca juga: Legislator PDIP Minta Harga Tes PCR Rp 300 Ribu Dikaji Ulang: Kalau Bisa Diturunkan Lagi
Sehingga, kata Budi, dengan melihat kondisi Indonesia yang saat ini, sulit rasanya untuk menurunkan harga harga tes PCR ke titik terendah lagi.