News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Panglima TNI

Jenderal Andika Perkasa Jadi Calon Panglima TNI Pilihan Jokowi, Gatot Nurmantyo: Sangat Tepat

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo menghadiri acara buka bersama yang digelar Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesja (KA KAMMI) di Rumah dinas Fahri Hamzah, Senayan, Jakarta, Jumat, (25/5/2018).

Namun Gatot meyakini kredibilitas dari Jenderal Andika Perkasa mampu untuk menghadapinya.

"Saya yakin Pak Andika bukan panglima yang bodoh tidak akan membiarkan musuh untuk berkonsilidasi, itu keyakinan saya tentang kredibilitas Pak Andika," tutur Gatot.

Baca juga: Fraksi PAN Beberkan Pekerjaan Rumah untuk Jenderal Andika Perkasa Sebagai Calon Panglima TNI

Pertimbangan Jokowi Pilih Jenderal Andika Perkasa

Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Pengamat Pertahanan, Keamanan, dan Intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kerta mengungkap dua hal yang menjadi pertimbangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih KSAD Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI.

Menurut Suaningtyas, persoalan rotasi matra dalam penunjukan calon Panglima TNI tak perlu dibahas lebih jauh.

Berdasarkan Pasal 13 Ayat 4 UU TNI Nomor 34 Tahun 2004 memang mengamanatkan jabatan Panglima TNI dapat dijabat oleh Pati aktif yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.

"Artinya KSAD, KSAL, dan KSAU memiliki peluang yang sama untuk menjabat Panglima TNI."

"Meski harus bergantian namun pada kenyataannya Presiden yang menentukan siapa yang akan menjabat."

"Hak prerogatif presiden tersebut memang tidak dapat diintervensi oleh siapapun," kata Susaningtyas, Rabu (3/11/2021).

Meski demikian, ia melihat pengusulan Andika oleh Jokowi bisa jadi karena mempertimbangkan dua hal.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menggelar video teleconference membahas kerja sama penanganan Covid-19 bersama kepala staf dan panglima angkatan darat (AD) dari 10 negara anggota ASEAN, Kamis, 9/7/2020. (TNI AD)

Pertama, pertimbangan kebutuhan organisasi TNI dalam kurun waktu ke depan sebagai bagian modernisasi alutsista.

"Sehingga dibutuhkan kemampuan manajemen tempur dan diplomasi militer yang handal," kata dia.

Kedua, Jokowi mungkin mempertimbangkan perkembangan lingkungan strategis pada tataran global dan regional.

Dibutuhkan sosok Panglima TNI yang memiliki dampak penangkalan bagi petinggi militer internasional.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini