Untuk menjaga ritme organisasi, profesionalisme dan regenerasi di tubuh TNI, kata dia, hendaknya figur yang dipilih kelak memiliki kombinasi pengalaman tempur, mempunyai riwayat memimpin satuan tempur dan kewilayahan serta memiliki usia pensiun lebih dari 1 tahun.
"Hal ini menjadi penting agar keberlanjutan program, roda organisasi serta kesiapsediaan prajurit dalam menghadapi dinamika ancaman tetap bisa terjaga," kata Anton yang juga merupakan Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE).
Baca juga: Nama Calon Pangkostrad Baru akan Disetor pada Jokowi, Jenderal Andika Mengaku Tak Punya Pilihan
Diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan akan menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal rencana Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) terkait jabatan Panglima Komando Cadangan Strategis (Pankostrad) yang saat ini masih kosong.
Andika mengatakan setelah Wanjakti digelar baru akan ada usulan dari Mabes TNI tentang siapa-siapa saja Perwira Tinggi TNI yang dapat menempati jabatan tersebut.
Ia mengatakan, setelahnya Presiden Jokowi baru akan memutuskan siapa yang akan mengisi jabatan Pangkostrad baru.
"Pangkostrad baru, saya baru merencanakan untuk menghadap Presiden dulu supaya kita akan laporkan untuk rencana Wanjakti. Setelah itu mungkin baru akan ada arahan atau usulan dari kami yang nanti akan diputuskan oleh Presiden," kata Andika di Mabes Angkatan Laut pada Senin (22/11/2021).