TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo akan menanggung kerugian jika memasukkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan ke dalam kabinet.
Begitu yang disampaikan komunikolog politik Tamil Selvan.
Salah satu kerugian yang bakal di tanggung adalah Jokowi akan dicap masih menjalankan politik transaksional atau bagi-bagi jatah kursi.
“Nuansa bagi-bagi kursi akan sangat kental,” kata Tamil, kepada wartawan, Jumat (26/11/2021).
Disisi lain, menurut Tamil, masuknya Zulkifli Hasan ke dalam kabinet pemerintahan akan menjadi bumerang yang sangat merusak citra pemerintah.
Sebab, Zulkifli masih membawa dosa masa lalu saat menjabat sebagai Menteri Kehutanan.
Baca juga: Solmet Sesalkan Desakan Reshuffle Kabinet oleh Relawan Jokowi
Bahkan saat itu, orang nomor satu di PAN ini terseret-serat kasus alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan sawit yang diperiksa KPK.
“Maka publik akan membandingkan bagaimana kinerja Zulhas ketika menjabat sebagai menteri kehutanan dulu. Berapa banyak lahan yang dialihkan menjadi kebun sawit. Jadi hal ini akan membuat situasi politik semakin tidak kondusif,” ucapnya.
Namun demikian, Tamil menambahkan secara politik adalah hal yang wajar jika Zulkifli Hasan mendapat jabatan menteri sebagai simbol koalisi partai politik.
"Hanya dalam hal reputasi politik, tentu hal ini akan semakin mengerus kepercayaan publik kepada Jokowi," pungkasnya.