TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik terkait adanya kabar mengenai varian baru virus Covid-19.
Untuk diketahui, saat ini virus Covid-19 varian Omicron dikabarkan tengah menjadi fokus penelitian dunia.
Sehingga, masyarakat diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya.
Kendati demikian, bukan berarti masyarakat harus panik dan cepat termakan berita-berita yang tidak jelas sumbernya, alias hoaks.
Mengingat, kata Menkes Budi, saat ini virus Covid-19 varian Omicron sedang dalam penetilian dan studinya masih berjalan.
Baca juga: Epidemiolog UI: PTM Terbatas dan Pembukaan Mall Buka Peluang Gelombang Ketiga Covid-19
Baca juga: Ada Varian Omicron, Afrika Selatan Hadapi Gelombang Keempat Covid-19
"Khusus untuk varian Omicron ini, studinya masih berjalan."
"Jadi jangan termakan berita-berita hoaks yang seakan-akan mereka menjadi ahli virologi."
"Karena ini bukan bidangnya dokter, ini bidangnya lab sains, bidangnya virologi," kata Menkes Budi dikutip dari konferensi pers mengenai Respon Pemerintah Dalam Menghadapi Varian Omicron, Minggu (28/11/2021).
Hingga saat ini, Menkes Budi menyebut belum ada indikasi bahwa varian Omicron Ini meningkatkan keparahan.
Akan tetapi kemungkinan besar penularannya cepat.
Bahkan, kemungkinan juga dapat menurunkan kemampuan antibodi dari dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya.
Baca juga: Mulai 30 November, Imigrasi Terapkan Aturan Baru Guna Cegah Varian Covid-19 Omicron Masuk Indonesia
"Sampai sekarang belum ditemukan indikasi bahwa varian Omicron Ini meningkatkan keparahan."
"Untuk meningkatkan transmisi penularan kemungkinan besar dia lebih cepat penularannya, kemungkinan besar, sedang di finalisasi risetnya."
"Dan apakah dia bisa Escape immunity atau menurunkan kemampuan antibodi dari dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya kemungkinan besar iya, balik lagi belum dikonfirmasi," jelas Menkes Budi.