TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Erupsi Gunung Semeru merusak sejumlah bangunan dan infrastuktur di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021).
Sementara, sejumlah warga luka-luka dan membutuhkan bantuan untuk bertahan di tempat pengungsian.
Letusan Gunung Semeru paling berdampak di dua kecamatan di Lumajang, yaitu Candipuro dan Pronojiwo.
Warga 8 desa di dua kecamatan itu mengalami hujan debu vulkanik dan banjir lahar dingin.
Akibat erupsi Gunung Semeru itu, 3 orang warga dikabarkan hilang.
Ratusan rumah warga juga dikabarkan rusak sedangkan Jembatan Gladak Perak putus, hingga menutup akses Lumajang-Malang.
Baca juga: Sejarah Panjang Letusan Gunung Semeru, Dimulai Sejak Tahun 1818
Jurnalis Kompas.TV, Imron melaporkan bahwa warga mengungsi di sejumlah balai desa, rumah dan masjid.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
20 Latihan Soal IPAS Kelas 4 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka serta Kunci Jawaban, Perubahan Bentuk Energi
Mereka membutuhkan bantuan logistik.
“Sejauh ini warga yang berada di pengungsian sangat membutuhkan bantuan, baik berupa makanan, alat tidur, selimut, vitamin, masker, pampers bayi;” kata Imron.
Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang masih berkoordinasi untuk menggalang bantuan logistik dari BPBD Jember, BPBD Probolinggo hingga BPBD Provinsi Jatim.
Akibat Jembatan Gladak Perak Putus, pengiriman bantuan logistik melalui Malang mesti memutar melewati Proboliggo.
Sedangkan lalu lintas dari Jember dapat langsung menuju tempat terdampak letusan Gunung Semeru.
Informasi terbaru dari TNI AD menyebut 1 orang telah dipastikan meninggal dunia.
Adapula 10 korban luka-luka, yang mayoritas mengalami luka bakar dan dirawat di Puskesmas Candipuro serta Puskesmas Penanggal.
>