Sementara itu Gunung Bromo yang terletak di Probolinggo, Jawa Timur, juga berada dalam status level II atau waspada.
Pada Minggu (5/12/2021), Gunung Bromo dilaporkan mengalami satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 35 mm, S-P 3.1 detik dan lama gempa 23 detik.
Selain itu, juga terjadi satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 1 mm.
Masyarakat di sekitar Gunung Bromo, baik pengunjung, wisatawan, atau pendaki, diimbau tidak memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif.
Masyarakat sekitar juga diminta untuk mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.
Baca juga: Dokter Spesialis Bedah Plastik Dikirim ke Lumajang Bantu Korban Luka Bakar Erupsi Semeru
3. Gunung Merapi (Level III - Siaga)
Sementara itu Gunung Merapi saat ini berstatus siaga, lebih tinggi daripada status Gunung Semeru dan Bromo.
Gunung Merapi ditetapkan berstatus siaga sejak 5 November 2020 lalu.
Dalam pengamatan Senin (6/12/2021) dari pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, terjadi 31 kali gempa guguran.
Gempa guguran yang terjadi beramplitudo 4-23 mm dan lama gempa 46-194 detik.
Otoritas menyebut potensi bahaya saat ini di Gunung Merapi berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro.
Kemudian sejauh 5 km ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)
Berita terkait Gunung Semeru Erupsi