Dan sekarang, kata Lasimin, Kebon Agung sudah tidak aman lagi, hingga akhirnya ia memutuskan untuk berada di posko pengungsian.
Ia pergi ketempat pengungsian dengan menaiki sepeda bersama dengan istrinya.
"Saya pergi (ke posko pengungsian) sendiri, tanpa petugas, saya naik motos sama istri saya. Anak-anak dari hari Minggu (5/12/2021) sudah saya ungsikan ke tempat saudara yang rumahnya jauh," kata Lasimin.
Baca juga: Temui Pengungsi Erupsi Gunung Semeru, Jokowi Janji akan Relokasi 2 Ribu Rumah Warga yang Terdampak
Lasimin mengabarkan tadi malam, Selasa (7/12/2021) banjir lahar dingin sempat terjadi dan membuat panik warga sekitar.
Diguyur Hujan Lebat, 30 Warga Diungsikan
Sebelumnya, tim dari Basarnas mengevakuasi warga dari Dusun Kamar Kajang, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur Selasa (7/12/2021) malam.
Sebanyak 30 orang diungsikan menuju posko pengungsian di lapangan Desa Sumber Wuluh lantaran banjir lahar menerjang perkampungan mereka.
Mereka mayoritas adalah lansia, perempuan dan anak-anak.
Sebelumnya, hujan lebat sempat mengguyur wilayah ini.
Hingga akhirnya debit air di aliran sungai Gunung Semeru meningkat dan membludak dengan membawa material-material hasil erupsi.
Dantim Operasi Basarnas, Brian Gautama mengabarkan banjir lahar itu juga ikut memorak-porandakan rumah warga.
Baca juga: Temui Pengungsi Erupsi Gunung Semeru, Jokowi Janji akan Relokasi 2 Ribu Rumah Warga yang Terdampak
"Malam tadi terjadi hujan lebat kemudian yang meningkatkan debit air di aliran sungai mulai dari aliran sungai Semeru mengarah sampai ke hilir."
"Jadi ini tadi kami malam hari ini mengevakuasi warga di daerah Kamar Kajang sejumlah kurang lebih 30 orang, kemudian kami bawa ke posko Sumber Wuluh," ujar Brian dikutip dari Kompas Tv, Rabu (8/12/2021).
Desa Terparah