News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jusuf Kalla Tegaskan PMI Tidak Jual Darah

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua PMI Jusuf Kalla di Seminar Nasional Fraksionasi Plasma dan Rapat Kerja Teknis Unit Transfusi Darah (UTD) Pusat PMI di Jakarta, Kamis (16/12/2021).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla menegaskan PMI tidak mengkomersialisasi atau menjual darah.

Adapun biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh darah, merupakan Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD).

Karena sebagaimana diketahui, untuk memperoleh darah dari pendonor sukarela, dibutuhkan tenaga kesehatan, teknologi pengolahan dan pemeriksaan darah.

"Ongkos pengelolaan darah bukan harga, orang sering bilang harga, tidak ada harga darah,” kata JK di Seminar Nasional Fraksionasi Plasma dan Rapat Kerja Teknis Unit Transfusi Darah (UTD) Pusat PMI di Jakarta, Kamis (16/12/2021).

Seorang petugas menyusun kantong darah di Palang Merah Indonesia (PMI) RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Bangka Belitung, Selasa (11/12/2012). Menurut petugas PMI Pangkalpinang, stok darah masih mencukupi dan untuk mengantisipasi kurangnya stok darah PMI Pangkalpinang terus gencar melakukan kegiatan donor darah di berbagai tempat. (BANGKAPOS/Resha Juhari) (BANGKAPOS/Resha Juhari)

Menurutnya ongkos pengelolaan darah di Indonesia terbilang murah.

Baca juga: Berkat JKN-KIS, Petani di Palembang Ini Bisa Rutin Cuci Darah untuk Obati Gagal Ginjal

Sebab di negara seperti Amerika Serikat (AS) misalnya, ongkos pengelolaan darah tembus hingga USD 250 atau sekira Rp 360 ribu.

“Ongkos darah di Indonesia termasuk paling murah di dunia, kalau di Amerika kira-kira 250 dollar atau empat juta, kita Rp 360 ribu," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini