News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Soal Kasus Omicron Pertama di Indonesia, Pemerintah Telusuri Riwayat Kontak Erat Pasien

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat memberi keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (8/10/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia telah terdeteksi.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut sejauh ini tercatat hanya 1 pasien yang terkonfirmasi Omicron.

Di luar itu, pihaknya juga menemukan 5 kasus probable Omicron.

Artinya, kelima pasien ini belum bisa dipastikan terpapar Omicron atau tidak.

Berkaitan dengan hal itu, pemerintah pun menelusuri riwayat kontak satu pasien positif Omicron itu.

Baca juga: Jokowi Perintahkan Vaksinasi Dikebut, Minta Kepala Daerah, Kapolda, hingga Pangdam Lebih Inovatif

Hal itu diungkapkan Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi persnya, Kamis (16/12/2021).

"Penelusuran riwayat kontak kasus ini tengah diinvestigasi lebih lanjut pada siapapun yang pernah berinteraksi erat dengan kasus positif," ucap dia, dikutip dari laman Covid19.go.id.

Sedangkan soal lima kasus probable, Wiku menjelaskan temuan tersebut masih diteliti oleh Kemenkes.

"Terdapat 5 kasus positif yang masih ditelaah kode genetiknya saat ini oleh Litbangkes Kemenkes."

"Untuk memastikan apakah kasus tersebut benar-benar merupakan kasus dengan varian Omicron," kata Wiku.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers di Gedung BNPB, Kamis (28/1/2021) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. (Laman resmi Covid19.co.id)

Baca juga: Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia, Berikut Ciri-ciri Gejala dan Langkah Pencegahan

Diketahui, lima kasus probable tersebut merupakan pasien yang punya riwayat perjalanan dari luar negeri.

Di antaranya, dua warga negara Indonesia (WNI) dan tiga warga negara asing (WNA).

Dimana, satu WNI dari Amerika Serikat dan Belanda, kemudian satu WNI lainnya dari Inggris.

Sedangkan tiga kasus lainnya merupakan WNA berasal dari Tiongkok.

"Kasus probable saat ini sedang menjalani isolasi di tempat khusus."

"Rincinya, 2 kasus di tower Wisma Atlet Kemayoran dan 3 kasus di fasilitas karantina di Manado," tutur Wiku.

Baca juga: Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Wiku: Ada 2 Pelajaran Utama Jadi Catatan Kita

Menghadapi varian Omicron, Wiku menyebut pemerintah telah menyusun strategi pengendalian.

Selain itu, dia juga memastikan informasi soal lima kasus probable itu terbukti Omicron atau tidak, akan diberitahukan kepada masyarakat.

"Pada prinsipnya pemerintah akan menginformasikan perkembangan kasus dan kebijakan secara transparan dan aktual kepada masyarakat," jelas Wiku.

Protein lonjakan Omicron dengan mutasi baru terlihat dalam warna merah, biru, emas dan hitam. (Pusat Penelitian Virus di Universitas Glasgow)

Arahan Jokowi soal Omicron

Merespon varian Omicron masuk ke Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memberikan sejumalah arahan.

Jokowi menilai penyebaran kasus Omicron bisa diantisipasi dengan kerja sama antara masyarakat dan pemerintah.

Situasi penanganan Covid-19 yang sudah baik harus tetap dijaga.

Pihak berupaya agar lonjakan Covid-19 tidak kembali terjadi.

"Kita pertahankan jumlah kasus aktif agar tetap rendah. Tingkat penularan kita awasi agar bertahan di bawah 1. Jangan sampai itu melonjak lagi," ucap dia dalam konferensi persnya, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (16/12/2021).

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait perkembangan Covid-19 varian Omicron, di Istana Merdeka, Kamis (16/12/2021). Presiden Joko Widodo mengimbau seluruh warga masyarakat dan pejabat negara untuk tidak pergi ke luar negeri. Hal ini mengingat penyebaran Covid-19 varian omicron telah menyebar di banyak negara, termasuk Indonesia. BPMI Sekretariat Presiden (BPMI Sekretariat Presiden/)

Baca juga: Malaysia Temukan Kasus Kedua Pasien Omicron, Perempuan yang Baru Pulang dari Nigeria

Dia mengimbau masyarakat tak perlau panik, namun tetap waspada.

Sejauh ini, lanjut Jokowi, Omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien.

Khususnya pada pasien-pasien yang sudah mendapat vaksin Covid-19.

Untuk itu, Jokowi meminta seluruh masyarakat yang belum divaksin segera divaksin penuh dua dosis.

"Apalagi yang sama sekali belum divaksin, segeralah mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin," kata dia.

Kemudian, walaupun situasi di dalam negeri sudah mendekati normal, dia mengimbau seluruh masayarakat tetap disiplin terapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Penulisan pada Sertifikat Vaksin Covid-19 Salah? Cukup Perbaiki Melalui Email, Berikut Panduannya

Seiring dengan hal itu, pemerintah juga akan meningkatkan testing dan tracing kasus.

"Jangan kendur menerapkan protokol kesehatan. Tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan."

"Dan untuk pemerintah daerah saya minta agar testing dan tracing kontak erat digencarkan lagi, ditingkatkan lagi," jelasnya.

Terakhir, Presiden juga meminta semua warga termasuk pejabat negara agar tak bepergian ke luar negeri.

Hal itu sebagai antispasi terhadap kasus varian Omicron.

"Terakhir, saya minta seluruh warga maupun pejabat negara untuk menahan diri tidak bepergian ke luar negeri, paling tidak sampai situasi mereda," tandasnya.

(Tribunnews.com/Shella Latifa)

Baca berita soal virus Corona lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini