News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ruang Demokrasi: Suara Milenial Bisa Mubazir Bila Parpol Tak Segera Bergerak

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Co-founder Ruang Demokrasi, Ludhy Cahyana di acara Rilis Survei Nasional Indopol dan Launching Ruang Demokrasi terkait ‘Arah Politik Milenial di Pemilu 2024’, Minggu (19/12/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Generasi Z dan milenial bakal jadi kunci kemenangan dalam Pemilu 2024 yang mubazir bila partai politik (Parpol) tak segera bergerak untuk mengelolanya.

Co-founder Ruang Demokrasi, Ludhy Cahyana mengatakan, para milenial yang kerap diduga sebagian besar adalah “kaum rebahan” di sisi lain memiliki kelompok-kelompok yang haus informasi.

“Mereka yang haus informasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi partai politik. Mereka sebagaimana milenial dan generasi Z lainnya, merasa kurang terwakili dalam demokrasi,” ujar Ludhy di acara Rilis Survei Nasional Indopol dan Launching Ruang Demokrasi terkait ‘Arah Politik Milenial di Pemilu 2024’, Minggu (19/12/2021).

Merujuk hasil Sensus Penduduk 2020, populasi Gen Z mencapai 74,9 juta atau 27,7 persen dari total 270,2 juta penduduk.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Demokrasi: Meliputi Pengertian, Bentuk hingga Prinsipnya

Sementara generasi milenial berjumlah 69,4 juta atau sekitar 25,9 persen dari total penduduk.

Berdasarkan kategori BPS, Gen Z meliputi mereka yang lahir antara 1997-2012, sementara milenial adalah generasi yang lahir 1981-1996.

Problematikanya adalah milenial merasa suaranya tidak terwakili oleh para legislator.

Sementara asupan-asupan informasi yang mereka terima, membuat mereka mencari figur-figur pembenah negeri ini.

“Ini seperti getaran kelompok yang menyatakan bagian dari 99 persen di New York atau jaket kuning di Paris,” ujar Ludhy.

Berdasarkan Survei Indopol, 22,05 persen dari milenial mengaku sering memanfaatkan media massa dan media sosial sebagai sumber informasi.

Sementara 42,32 persen lainnya jarang mendapat informasi terkini terkait politik yang artinya, dengan edukasi politik seperti ideologi hingga program kerja parpol, milenial akan memberi suara yang signifikan.

Sementara, sebagai sumber informasi dari media massa, mereka mengandalkan media massa online nasional dan media lokal.

Dari survei Indopol didapatkan, millennial yang membaca Detik.com (16,34 persen), Kompas.com (15,16 persen), media online lokal (10,24 persen) CNN Indonesia (6,5 persen) sementara Viva News 1,57 persen dan Republika Online 0,79 persen.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini