Dalam kesempatan itu Dasco mengajak kader dan jajaran Tidar memanfaatkan posisi Partai Gerindra sebagai anggota koalisi pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin.
Menurutnya, dengan bergabung ke pemerintahan, situasi Gerindra akan berbeda dari sebelumnya.
Ia yakin pada pemilu mendatang partainya tak lagi 'dikerjai' oleh polisi dan tentara seperti yang sudah-sudah.
"Pak Hashim (Djojohadikusumo) bilang 12 tahun kita ini oposisi, kita digencet-gencet. Sekarang kita manfaatkan diri kita sebagai koalisi," kata Dasco.
"Kita enggak mungkin lagi dikerjai polisi. Kita enggak mungkin lagi dikerjai sama tentara. Kenapa? Karena kita koalisi pemerintah. Bahkan (anggota) koalisi yang paling taat. Oleh karena itu, memanfaatkan posisi kita sebagai koalisi, Pemilu legislatif ini kita harus menambah kursi yang banyak untuk Partai Gerindra," katanya.
Terpisah, Ketua Umum Tidar terpilih Rahayu Sarwasati mengatakan pihaknya siap mengerahkan anggota Tidar di 20 kabupaten/kota untuk dilibatkan dalam badan saksi.
Pihaknya akan mengikuti pemilihan untuk badan saksi tersebut.
Baca juga: Jadi Ketua Umum Tidar, Rahayu Saraswati Siap Menangkan Gerindra dan Prabowo dalam Pemilu 2024
"Kita punya SDM di 20-an daerah provinsi yang mana kita siap sebagai saksi di TPS masing masing dan itu artinya kita siap mendaftarkan diri kita dari bagian badan saksi ini untuk ke depan," kata Saraswati.
Seperti diketahui, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sudah mengalami kekalahan berturut-turut di Pilpres 2014 dan 2019.
Prabowo juga kalah saat menjadi Cawapres mendampingi Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2009.
Namun, belakangan Prabowo disebut-sebut sebagai capres terkuat di 2024 dalam sejumlah lembaga survei.
Namanya selalu berada di urutan teratas dan disandingkan dengan nama nama calon lain seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.(tribun network/den/dod)