Sementara itu, para tokoh CCC adalah W. Wondoamiseno, KH Mas Mansur, dan H.O.S Tjokroamonoto, juga Ahmad Soorkatti.
KH Wahab melakukan pendekatan kepada para tokoh tersebut.
Kemudian, risalah tersebut berusaha disampaikan kepada Raja Ibnu Sa'ud dan berakhir dengan kekecewaan.
Hal tersebut disebabkan sikap tidak kooperatif dari para kelompok modernis.
Kejadian tersebut membuat KH Wahab membentuk panitia yang dikenal dengan nama Komite Hijaz.
Komite Hijaz dibentuk pada Januari 1926.
Lalu komite tersebut akan dikirim ke Muktamar Dunia Islam dan telah mendapat restu dari KH Hasyim Asy'ari.
Pada 31 Januari 1926, Komite Hijaz mengundang ulama terkemuka dan mengadakan perbincangan mengenai keberangkatan mereka ke Mukmatar Dunia Islam.
Kemudian, KH Hasyim Asy'ari dan para ulama datang ke Surabaya dan menunjuk KH Raden Asnawi Kudus sebagai delegasi Komite Hijaz.
Namun setelah itu, muncul pertanyaan siapa atau institusi apa yang berhak mengirim Kiai Asnawi?
Oleh karena itu, pada 16 Rajab 1344 H yang bertepatan dengan 31 Januari 1926 M lahirlah Nahdlatul Ulama.
(Tribunnews.com/Farrah Putri/Reza Deni)
Berita terkait Nahdlatul Ulama