News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Temui Jokowi di Istana Bogor, Gus Yahya Laporkan Hasil Muktamar ke-34 NU dan Kesepakatan Program

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PBNU terpilih, KH Yahya Cholil Staquf, menemui Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (29/12/2021).

Pasalnya, Gus Yahya telah menganggap KH Said Aqil Siradj sebagai gurunya, yang telah mendidik, membesarkan, dan membukakan jalan untuknya.

"Yang paling awal ingin haturkan terima kasih saya adalah kepada guru saya, yang mendidik saya, menggembleng saya, menguji saya, tapi juga membukakan jalan saya, dan membesarkan saya, Prof Dr KH Said Aqil Siradj."

"Saya tidak tahu apakah akan cukup umur saya untuk membalas jasa beliau. Kalau ada yang patut dipuji atas semua ini, pujian itu milik beliau," kata Gus Yahya dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Jumat.

Tak lupa, Gus Yahya juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para panitia, Muktamirin, serta pengurus cabang dan wilayah NU yang telah terlibat dalam menyukseskan jalannya Muktamar NU ke-34 ini.

"Terima kasih kepada teman-teman yang sudah bekerja keras bersama untuk menyukseskan jalannya Muktamar ke-34 NU ini. Terima kasih telah menyelenggarakan Muktamar ini dengan sebaik-baiknya."

"Terima kasih kepada para Muktamirin, pengurus wilayah dan cabang seluruh Indonesia yang telah menerima lamaran kerja saya," ungkapnya.

Gus Yahya berharap setelah terpilih menjadi Ketum PBNU, ia bisa bekerja bersama-sama untuk melangkah maju dan mengejar masa depan yang mulia bagi NU dan bangsa Indonesia.

"Tapi, lebih dari itu terima kasih atas persetujuan dan kesepakatan, bahwa kita akan bekerja sama-sama sesudah ini. Semoga segala niat baik kita sungguh dilihat oleh Allah SWT sebagai layak dan patut untuk dilimpahi barokah dan pertolongannya."

"Sehingga NU dapat terus melangkah maju untuk mengejar cita-cita luhur, masa depan yang mulia bagi NU, bagi bangsa kesatuan Republik Indonesia, bagi peradaban umat manusia," tutur Gus Yahya.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Faryyanida Putwiliani)

Simak berita lainnya terkait Nahdlatul Ulama

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini