News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Efek Samping Suntikkan Dinilai Berat, Booster Vaksinasi Moderna akan Diberikan Setengah Dosis

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Vaksin Moderna - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS sangat menyarankan dosis penggunaan vaksin Moderna dengan takaran half dose (setengah dosis).

TRIBUNNEWS.COM - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah mengeluarkan kebijakan terkait penggunaan vaksin booster jenis Moderna.

CDC sangat menyarankan dosis penggunaan vaksin Moderna dengan takaran half dose (setengah dosis).

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin secara virtual saat konferensi pers Evaluasi PPKM yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/1/2022).

"CDC sama FDA Amerika mengeluarkan kebijakan untuk Moderna itu boosternya half dose."

"Karena memang ada isu kerasnya Moderna, ada efek KIPI-nya."

Baca juga: Berkaca pada Serangan Varian Delta, Ini Antisipasi Pemerintah Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Omicron

Baca juga: Pakar Kesehatan AS: Analisis Limbah Bisa Bantu Pantau Tingkat Covid-19 dan Prediksi Wabah

"Sekarang ITAGI sedang melakukan riset ya mudah-mudahan bisa selesai di tanggal 10 Januari (mendatang)."

"Kalau kemudian untuk vaksin Pfizer dan Moderna memang half dose dan full dose tidak ada beda dari sisi efektifitasnya, maka kita bisa menggunakan half dose dan kemungkinan besar kebutuhan vaksin booster bisa dipenuhi dari yang gratis," kata Menkes Budi.

Riset tersebut juga akan dilakukan oleh ITAGI maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

Jika takaran penggunaan dosis penuh maupun setengah pada vaksin Moderna tidak memberikan efek yang berbeda, maka takaran dosis booster cukup menggunakan setengahnya saja.

Untuk diketahui, pemerintah saat ini membutuhkan sebanyak 230 juta dosis vaksin Covid-19 untuk kebutuhan vaksinasi booster yang menyasar sekitar 21 juta jiwa masyarakat Indonesia.

Baca juga: Tujuh Provinsi di Indonesia Belum Capai Target 70 Persen Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama

Sekitar 113 juta dosis lebih di antaranya telah tersedia dan siap digunakan.

Mengenai target atau sasaran penerima vaksin booster, pemerintah merekomendasikan pemberian vaksin booster untuk masyarakat yang memiliki kekebalan tubuh rendah dan sedang menjalani terapi kanker.

Termasuk mereka yang telah lanjut usia dan yang berisiko tinggi tertular Covid-19 seperti tenaga medis.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini