"Kalau kopi ini sustainable, tinggal bagaimana kita memaksimalkan hilirisasinya. Kopi ini juga sudah dikenal secara luas di internasional," ucapnya.
Soal pemasaran, Wamentan pun menyebut akan melibatkan Atase Pertanian Kementan (ATAN).
Menurutnya, para Atase tersebut nantinya dapat membantu untuk membuka peluang memasarkan produk kopi petani di pasar internasional.
"Saya sampaikan, kita punya ATAN, sayang kalau tidak dimanfaatkan. Bawa aja dulu sampel kopinya, ga perlu G2G dulu, nanti kalau repeat ordernya bagus baru kita cek regulasinya seperti apa yg berlaku di negara potential buyer," tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Bupati Tasikmalaya, yang diwakili Sekretaris Daerah, Moh. Zen dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Apip Ifan Permadi, serta jajaran Forkopimda lainnya.
Baca juga: Wamentan Tegaskan Stok Jagung Pakan Ternak pada Tahun Ini Aman
Selain itu, hadir pula Kepala Balai Karantina Pertanian Jawa Barat, Ahmad Rizal Nasution, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementan, Dedi Jun, Koordinator Koperasi Pertanian Direktorat Pembiayaan Kementan, Rina Suprihati.