TRIBUNNEWS.COM - Pada tahun ini akan terdapat perubahan terkait kurikulum pendidikan di Indonesia.
Dikutip dari Tribunnews, kurikulum tersebut memiliki tiga opsi kurikulum yang dapat dipilih yaitu Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat (Kurikulum 2013 yang disederhanakan), dan Kurikulum Prototipe.
Tujuan model kurikulum ini untuk pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Lalu terkait opsi Kurikulum Prototipe, simak penjelasan lebih jauh dari Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo.
Baca juga: Percepat Digitalisasi Pendidikan, Jokowi Memberikan Perhatian Penuh pada Pembangunan SDM
Baca juga: PGRI: Pendidikan Vokasi Jadi Jalan Penyerapan Tenaga Kerja
Tentang Kurikulum Prototipe Jadi Kurikulum Nasional Tahun 2024
Penjelasan terkait kurikulum prototipe tersebut dilakukan Anindito melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @ninoaditomo.
Anindito menjelaskan, pandemi membuat Indonesia mengalami krisis belajar (learning crisis) semakin parah di mana sebelumnya telah terjadi akibat adanya kesejangan kelompok sosial-ekonomi.
Perlu perubahan yang sistemik untuk mengatasi hal tersebut.
"Kualitas guru dan kepala sekolah tentu menjadi faktor kunci. Tapi kualitas pembelajaran juga dipengaruhi oleh kurikulum yang digunakan."
"Kurikulum juga mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru,”"tulisnya.
Ia menambahkan, kurikulum yang baik harus memperhatikan kemajuan belajar muridnya melalui dorongan dari guru.
"Tapi kurikulum yang baik bisa mendorong sebagaian besar guru untuk berfokus pada tumbuh kembang karakter dan kompetensi murid."
"Ditambah tidak memaksa guru untuk ‘kejar tayang materi’ melainkan mendorong guru untuk lebih memperhatikan kemajuan belajar muridnya."
Baca juga: BPIP Sebut Presiden Jokowi Segera Tetapkan Perubahan PP 57/2021 Tentang Standar Pendidikan Pancasila
Dari penjelasan di atas, Nino mengungkapkan, pengembangan kurikulum prototipe berdasarkan permasalahan tersebut.