News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Megawati Sebut Ada Kelompok Seperti Benalu Manfaatkan Pandemi, Sekjen PDIP Singgung Tarif Tes PCR

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri./Foto:Tangkap Layar Youtube

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku melihat masih saja ada kelompok politik tertentu yang mencoba memancing di air keruh dalam situasi pandemi Covid-19.

Tak hanya itu, dalam pidato politik HUT Ke-49 PDI Perjuangan itu, Megawati menyebut ada kelompok tertentu memanfaatkan pandemi untuk mendeskreditkan pemerintah.

Termasuk, menjadi benalu dan mencari keuntungan materi dalam sitausi pandemi.

Baca juga: Megawati Sebut Ada Kelompok Tertentu Seperti Benalu, Atas Nama Pandemi Mereka Mencari Keuntungan

Lalu, siapa kelompok yang dimaksud Megawati tersebut?

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebutkan, bahwa pidato yang disampaikan Megawati merupakan kritik dan otokritik bagi bangsa serta internal PDI Perjuangan sendiri.

"Apa yang disampaikan oleh Bu Mega tadi, kalau dilihat dari pidatonya secara lengkap sebenarnya beliau menyampaikan sebagai kritik otokritik bagi bangsa termasuk bagi PDIP sendiri," kata Hasto dalam konferensi pers peringatan HUT Ke-49 PDIP melalui virtual, Senin (10/1/2022).

Hasto pun menyebut bahwa kritik otokritik Megawati itu termasuk soal harga tes PCR Covid-19 yang sempat heboh.

Dimana harga tes PCR tak turun-turun juga.

Bahkan, Presiden Jokowi harus turun langsung untuk mengendalikan harga tes PCR itu.

"Dan kita lihat mengapa untuk menurunkan biaya PCR, harus Presiden yang turun tangan. Setelah Presiden turun tangan, baru itu turun," ucap Hasto.

Hasto juga tak menutupi bahwa otokritik juga dilakukan dalam persoalan lainnya terkait pandemi, yakni soal bantuan sosial (bansos).

"Sehingga di tengah pandemi ini yang seharusnya kita kedepankan semua bukanlah kemudian menggunakan pandemi untuk kepentingan kelompok atau orang per orang, kepentingan memperkaya diri," tegas Hasto.

"Tetapi murni digerakan oleh hasrat kemanusiaan untuk menyatu dengan rakyat itu," jelasnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini