Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan dilantik di Kalimantan Timur pada 31 Januari 2022 mendatang.
Agenda pelantikan bertepatan dengan Peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-96 NU versi masehi dan akan dirangkai hingga 17 Februari 2022 atau 16 Rajab 1443 bersamaan dengan Harlah Ke-99 NU versi hijriah.
“Acara pelantikan yang bertepatan dengan Hari Lahir (Harlah) Ke-96 NU versi masehi itu akan dirangkai hingga 17 Februari 2022 atau 16 Rajab 1443 yang merupakan tanggal Harlah Ke-99 NU versi hijriah,” ungkap Ketua Pelaksana Pelantikan PBNU Saifullah Yusuf dikutip dari NU Online, Kamis (13/1/2022).
Antara harlah versi masehi dan hijriah akan dibuat rangkaian acara di empat provinsi berbeda di Indonesia.
Pertama, di Balikpapan atau Samarinda, Kalimantan Timur.
Kedua, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: PPP Apresiasi Kepengurusan Baru PBNU yang Lebih Beragam dan Akomodatif
Ketiga, Palembang di Sumatera Selatan.
Keempat, Surabaya atau Bangkalan di Jawa Timur.
Gus Ipul mengatakan kegiatan pelantikan yang akan dirangkai dengan Harlah NU itu merupakan elaborasi dari tema yang diangkat, yakni Merawat Jagad Membangun Peradaban.
"Kita akan kerja sama dengan kementerian yang berurusan dengan tiga hal itu. Berikutnya membangun peradaban adalah tema yang tidak ada habis-habisnya dan akan mengiringi kepemimpinan Gus Yahya (KH Yahya Cholil Staquf) ke depan. Ini nanti akan nampak di dalam kegiatannya," kata Sekretaris Jenderal PBNU ini.
Di Kalimantan Timur, kelak akan ada pencanangan kantor PBNU di ibu kota negara (IKN) baru.
Kemudian terdapat persiapan pembangunan pesantren, universitas, dan rumah sakit milik PBNU di IKN itu.
Baca juga: Tokoh dari Berbagai Parpol Masuk Pengurus PBNU, Waketum Nusron: Equal Treatment
“Jadi kita akan mengiringi pembangunan ibukota baru itu dengan sejumlah kegiatan dan kita awali di kepengurusan pertama Gus Yahya. Kita akan kerja sama dengan pemerintah dan memohon dukungan lahan, baik itu dari kementerian perhutanan, provinsi maupun kabupaten di Kabupaten Penajam Paser Utara," jelas Gus Ipul.
Sementara di NTT akan ada kegiatan yang berkaitan dengan kemaritiman dan kelautan.
Lalu di Sumatera Selatan, terdapat agenda tentang perubahan iklim yang terkait dengan menjaga bumi.