News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kasus Covid-19 Omicron di Indonesia Melesat dalam Sebulan, Pemerintah Buka Opsi Pengetatan Mobilitas

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANTISIPASI PENYEBARAN OMICRON -Pemkot Tangerang menggelar tes swab PCR massal secara acak bagi pedagang pasar dan masyarakat, yang salah satunya berlangsung di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Rabu (5/1/2022). Kegiatan yang menyasar 300 orang ini dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran wabah Covid-19 varian Omikron. WARTA KOTA/NUR ICHSAN

Penambahan kasus masih didominasi oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), dimana dari 506 kasus konfirmasi Omicron, sebanyak 415 merupakan PPLN dan 84 kasus transmisi lokal.

12 Januari 2022

Angka kasus varian Omicron bertambah 66 kasus, tercatat totalnya menjadi 572 kasus pada Rabu (12/1/2022).

Penambahan kasus tersebut terdiri dari 33 kasus dari pelaku perjalanan internasional dan 33 orang transmisi lokal.

Seluruh pasien wajib menjalankan karantina kesehatan. Sekitar 339 orang menjalani karantina RSDC Wisma Atlet Kemayoran dan sisanya menjalani karantina di RS yang telah ditunjuk oleh Satgas Penanganan Covid-19.

15 Januari 2022

Omicron Melonjak Jadi 748, 155 Kasus diantaranya Transmisi Lokal

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sebagian besar dari kasus Omicron ini merupakan pelaku perjalanan luar negeri.

"Sebanyak 569 orang dan transmisi lokal sebanyak 155 kasus. Kita masih melakukan penyelidikan epidemiologi pada 24 kasus positif Omicron," kata Nadia dalam kegiatan virtual Indonesian Congress Simposium on Combating COVID-19 Pandemic without Boundaries', Minggu (15/1/2022).

17 Januari 2022

Akibat laju penularan varian Omicron yang sangat cepat dalam waktu sebulan ini, pemerintah akan melakukan berbagai langkah mitigasi agar peningkatan kasus Omicron yang terjadi lebih landai dibandingkan dengan negara lain.

Diharapkan, kasus di Indonesia tidak membebani sistem kesehatan yang ada.

"Berbagai langkah yang dilakukan adalah penegakan protokol kesehatan dan lagi-lagi akselerasi vaksinasi itu sangat penting dan pengetatan mobilitas akan kami jadikan opsi terakhir untuk dilakukan," tutur Luhut Binsar dalam konferensi pers Senin (17/1/2022).

Diprediksi puncak kasus Omicron di tanah air bakal terjadi pada Februari-Maret 2022.

Hal itu berkaca dari lonjakan kasus di Inggris dan Afrika Selatan yang meningkat dalam kurun waktu 35 - 65 hari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini