Penambahan kasus masih didominasi oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), dimana dari 506 kasus konfirmasi Omicron, sebanyak 415 merupakan PPLN dan 84 kasus transmisi lokal.
12 Januari 2022
Angka kasus varian Omicron bertambah 66 kasus, tercatat totalnya menjadi 572 kasus pada Rabu (12/1/2022).
Penambahan kasus tersebut terdiri dari 33 kasus dari pelaku perjalanan internasional dan 33 orang transmisi lokal.
Seluruh pasien wajib menjalankan karantina kesehatan. Sekitar 339 orang menjalani karantina RSDC Wisma Atlet Kemayoran dan sisanya menjalani karantina di RS yang telah ditunjuk oleh Satgas Penanganan Covid-19.
15 Januari 2022
Omicron Melonjak Jadi 748, 155 Kasus diantaranya Transmisi Lokal
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sebagian besar dari kasus Omicron ini merupakan pelaku perjalanan luar negeri.
"Sebanyak 569 orang dan transmisi lokal sebanyak 155 kasus. Kita masih melakukan penyelidikan epidemiologi pada 24 kasus positif Omicron," kata Nadia dalam kegiatan virtual Indonesian Congress Simposium on Combating COVID-19 Pandemic without Boundaries', Minggu (15/1/2022).
17 Januari 2022
Akibat laju penularan varian Omicron yang sangat cepat dalam waktu sebulan ini, pemerintah akan melakukan berbagai langkah mitigasi agar peningkatan kasus Omicron yang terjadi lebih landai dibandingkan dengan negara lain.
Diharapkan, kasus di Indonesia tidak membebani sistem kesehatan yang ada.
"Berbagai langkah yang dilakukan adalah penegakan protokol kesehatan dan lagi-lagi akselerasi vaksinasi itu sangat penting dan pengetatan mobilitas akan kami jadikan opsi terakhir untuk dilakukan," tutur Luhut Binsar dalam konferensi pers Senin (17/1/2022).
Diprediksi puncak kasus Omicron di tanah air bakal terjadi pada Februari-Maret 2022.
Hal itu berkaca dari lonjakan kasus di Inggris dan Afrika Selatan yang meningkat dalam kurun waktu 35 - 65 hari.