News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik Ucapan Arteria Dahlan

Imbas Polemik Bahasa Sunda, Arteria Dahlan Diberi Sanksi PDIP hingga Didatangi Petinggi Sunda Empire

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan.

Pria yang akrab disapa Lord Rangga ini datang mengenakan jas berwarna hitam bersama sejumlah orang tiba di gedung DPR RI.

Ia datang pukul 13.55 WIB.

Kedatangan Rangga ini terkait peryataan Arteria Dahlan yang menyinggung soal berbahasa Sunda dalam rapat.

Ia mengatakan, kedatangannya untuk bertemu langsung dengan Arteria Dahlan di ruangannya.

Dalam kesempatan itu, Rangga juga akan mengingatkan kepada anggota DPR RI lainnya.

Terlebih, Arteria sempat menyinggung Sunda Empire saat berbicara itu.

"Untuk itu Lord datang melabrak dia, kaitannya persoalannya sebagai wakil rakyat tentunya Lord akan mengingatkan bukan hanya dia."

"Wakil rakyat Pak Arteria tadi, tetapi juga wakil-wakil yang lain. Sebaiknya menyampaikan pada proses dengan sopan santun," kata Rangga saat ditemui Tribunnews.com.

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan. (Ist)

Menurut Rangga, apa yang disampaikan Arteria dalam rapat tersebut melanggar Kebinekaan.

Pasalnya, berbahasa daerah merupakan bagian dari Pancasila.

"Arteria Dahlan dalam konteks persoalannya melarang penggunaan bahasa daerah digunakan untuk komunikasi, ini halnya melanggar kebinekaan Tunggal Ika, artinya dia melanggar Pancasila," jelasnya.

Namun, kehadiran Rangga untuk bertemu langsung dengan Arteria serta Fraksi PDI Perjuangan batal.

Lantaran, menurut petugas jaga DPR, Rangga harus membawa surat permohonan audensi serta menyertakan hasil swab antigen negatif untuk bisa masuk ke Gedung DPR.

Rangga pun mengaku akan menyiapkan persyaratan tersebut dan berkomunikasi dengan Arteria Dahlan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini