Dari Dinasti Song ke Dinasti Qing(1644 - 1911 M), Tahun Baru Imlek diberi nama Yuandan, dan perayaannya lebih bersifat interaksi sosial.
Orang-orang mulai mengunjungi teman, kerabat dan memberikan hadiah untuk berbagi berkah.
Kegiatan yang lebih menarik seperti tarian naga, barongsai, berjalan di atas panggung dan pertunjukan Shehuo semakin populer pada periode ini.
1912 hingga Sekarang: Tahun Baru Gregorian & Tahun Baru Imlek dirayakan
Pada tahun 1912, pemerintah memutuskan untuk menghapus Tahun Baru Imlek dan kalender lunar, tetapi mengadopsi kalender Gregorian sebagai gantinya.
Namun, masyarakat tidak mau mengubah tradisi, sehingga kebijakan tersebut tidak berhasil dijalankan.
Sebuah kompromi dibuat bahwa kedua sistem kalender disimpan, dan kalender Gregorian digunakan di pemerintahan, pabrik, sekolah dan organisasi lain sementara kalender lunar digunakan untuk festival tradisional.
Hari pertama dalam kalender Gregorian, Hari Tahun Baru, disebut Yuandan, sedangkan hari pertama dalam kalender lunar disebut Chunjie (Festival Musim Semi), yang merupakan Tahun Baru Imlek yang dirayakan secara luas.
Setelah tahun 1949, Festival Musim Semi terdaftar sebagai hari libur nasional, dan orang-orang mendapat hari libur kerja dan sekolah.
Sekarang, Imlek adalah festival tradisional terpenting di Tiongkok.
Banyak kebiasaan lama yang diwarisi dari sejarah Tahun Baru Imlek yang panjang.
(Tribunnews.com/Yurika)
Artikel terkait Tahun Baru Imlek lainnya