Gholib juga menjelaskan tidak adanya intimidasi kepada peserta acara tersebut.
"Tidak ada, alhamdulillah berakhir dengan damai dan beberapa ibu-ibu yang mengikuti demo itu diizinkan untuk ikut masuk ke dalam gedung untuk mengikuti kegiatan tersebut," ucapnya.
Kemudian terkait isi dakwah Haikal Hassan, Gholib juga membantah dakwah yang disampaikan mengandung SARA.
"Tanpa ada unsur SARA. Karena dakwah yang disampaikan beliau bertemakan tentang rumah tangga dan audiens dari kegiatan itu adalah para ibu-ibu," katanya.
Baca juga: Istri Sakit, Haikal Hassan Batal Penuhi Undangan Pemeriksaan Kasus Mimpi Bertemu Rasulullah
Lalu terkait peristiwa tersebut, Kabag Ops Polresta Malang Kota, Kompol Supiyan juga ikut menanggapi.
Dikutip dari Kompas.com, Supiyan membantah pengusiran oleh massa terhadap Haikal Hassan.
Menurutnya massa hanya ingin kegiatan ceramah oleh Haikal Hassan dipercepat.
"Enggak, dia cuman minta ininya (ceramah) dipercepat jadi tidak ada penolak," kata Supiyan Minggu (23/1/2022).
Supiyan juga menambahkan massa meminta agar Haikal Hassan tidak menyinggung masalah toleransi dalam ceramahnya.
"Seperti tidak melawan pemerintah jadi waktunya diperpendek," ucapnya.
Selain menggelar kegiatan ceramah di Malang, Haikal juga dijadwalkan memberikan ceramah di sebuah masjid di Kota Batu, Jawa Timur.
Hanya saja kegiatan dibatalkan karena mendapat penolakan dari massa yang menamakan diri Aliansi Batu Kondusif.
Profil Haikal Hassan
Dikutip dari Tribunnews, Haikal Hassan Baras lahir pada 21 Oktober 1968.