TRIBUNNEWS.COM - Lapisan tanah bekas semburan gas disertai lumpur panas Lapindo yang berlokasi di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, ternyata menyimpan kandungan rare earth atau logam tanah jarang di lapisan bawah lumpur.
Rare Earth berguna dalam pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Unsur tanah jarang atau rare earth adalah semua logam, dan kelompoknya yang sering disebut sebagai "logam tanah jarang".
Logam-logam ini memiliki banyak sifat yang serupa, dan sering menyebabkan mereka ditemukan bersama dalam endapan geologis.
Mereka juga disebut sebagai "oksida tanah jarang" karena banyak dari mereka biasanya dijual sebagai senyawa oksida.
Baca juga: Mengenal Harta Karun Dunia Rare Earth di Bawah Lumpur Lapindo
Apa itu Rare Earth?
Rare Earth Elements (REE) atau Unsur Tanah Jarang (UTJ) adalah unsur penting yang digunakan pada berbagai produk yang kita gunakan sehari-hari seperti telepon seluler, hard drive, lensa kamera, microwave, peralatan medis, persenjataan canggih maupun berbagai produk teknologi tinggi lainnya.
Dikutip dari laman Badan Geologi, REE adalah 17 unsur dalam kerak bumi yang terdiri dari 15 unsur logam lanthanides (La, Ce, Pr, Nd, Pm, Sm, Eu, Gd, Tb, Dy, Ho, Er, Tm, Yb, Lu) ditambah scandiun dan yitrium.
Sebenarnya, unsur-unsur tersebut tidak sepenuhnya langka dan terdapat dalam jumlah cukup banyak dalam kerak bumi.
Hanya saja disebut unsur jarang karena unsur-unsur tersebut cukup sulit diperoleh dalam jumlah signifikan sesuai kebutuhan kehidupan modern saat ini.
Karena sifatnya yang unik REE tidak bisa digantikan oleh komponen lainnya dalam menunjang perkembangan teknologi modern.
Sulitnya memperoleh REE dengan jumlah yang signifikan menyebabkan REE menjadi mahal harganya.
REE biasanya ditemukan dalam beberapa bentuk mineral, seperti monasit, xenotime, dan bastnaesite.
Namun beberapa penelitian terbaru di luar negeri menunjukkan batubara juga dapat mengandung REE dengan kadar setara dengan kadar REE yang ditemukan pada mineral pembawa REE.
Baca juga: Setahun Kampung Miliarder Tuban Hasil Jual Tanah ke Pertamina: Kini Jual Ternak untuk Makan