23 Januari 2022: 14
22 Januari 2022: 5
Baca juga: 70 Ribu Bed Isolasi Disiapkan, Ini Kriteria Pasien Covid-19 yang Bisa Dirawat di Rumah Sakit
Indonesia Berada dalam Posisi Rawan Menghadapi Omicron
Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman, mengatakan Indonesia tengah berada di posisi rawan dalam menghadapi Omicron.
Pasalnya, setengah dari populasi Indonesia hingga saat ini belum menerima vaksin dosis kedua.
Selain itu, Dicky mengungkapkan saat ini terjadi penurunan imunitas di kalangan masyarakat.
Terlebih, kemampuan Indonesia dalam memahami situasi dan mendeteksi kasus sejak dini menggunakan 3T (testing, treacing, dan treatment) dinilainya masih lemah.
"Karena bagaimana pun kita punya kelemahan jadi setengah dari populasi kita belum mendapat dua dosis vaksin. Artinya rawan," ungkapnya pada Tribunnews, Jumat (28/1/2022).
"3T kita lemah sekali. Kalau diklaim situasi masih terkendali, 3T yang lemah, berarti terkendali apa? Tidak kuat, validitasnya," tegas Dicky.
Karena itu, ia menilai pemerintah harus mengambil kebijakan yang tepat dalam penanganan Covid-19.
Ia menyebut Indonesia setidaknya bisa memenuhi deteksi dini sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu empat orang per seribu dari populasi per minggu.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memperkirkan 75 persen dari penambahan kasus Covid-19 harian pada Kamis (27/1/2022), adalah varian Omicron.
Seperti diketahui, pada Kamis, kasus harian Covid-19 bertambah sebanyak 8.077 kasus.
Dari jumlah tersebut, 75 persen diantaranya adalah varian Omicron.