Gunung Anak Krakatau erupsi pada Kamis, 3 Februari 2022, pukul 16:15 WIB.
Erupsi tersebut menghasilkan tinggi kolom abu yang teramati kurang lebih 200 m di atas puncak (± 357 m di atas permukaan laut).
Menurut laporan Magma ESDM, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut.
Erupsi Gunung Anak Krakatau terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 10 mm dan durasi 0 detik.
Radius bahaya adalah dua kilometer dari kawah Gunung Anak Krakatau.
Baca juga: Badan Lingkungan Eropa: Cuaca Ekstrem Bunuh 142.000 Orang Eropa dalam 40 Tahun
Baca juga: WHO: Volume Besar Limbah Rumah Sakit Covid-19 Ancam Kesehatan Manusia dan Lingkungan
Selain Gunung Ibu dan Gunung Anak Krakatau, terdapat gunung api yang mengalami peningkatan aktivitas di atas normal.
Menurut hasil pengamatan visual dan instrumental, daftar gunung api di bawah ini mulai memperlihatkan peningkatan aktivitas.
Kemungkinan pada beberapa gunung api dapat terjadi erupsi.
Gunung Api dengan Peningkatan Aktivitas di Atas Normal:
Level 3 (Siaga):
1. Gunung Sinabung (Sumatera Utara)
2. Gunung Merapi (Jawa Tengah dan DIY)
3. Gunung Semeru (Jawa Timur)
4. Gunung Ile Lewotolok (Nusa Tenggara Timur)