News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Anak Krakatau

PVMBG: Gunung Anak Krakatau Alami Letusan Sebanyak 9 Kali Pada 4 Februari 2022

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Gunung Anak Krakatau. Gunung Anak Krakatau mengalami letusan sebanyak sembilan kali pada hari ini, Jumat (4/2/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM mencatat Gunung Anak Krakatau mengalami letusan sebanyak sembilan kali pada hari ini, Jumat (4/2/2022).

"Pada 4 Februari 2022 teramati letusan sebanyak 9 kali yaitu pada pukul 09:43, 10:25, 10:28, 12:46, 13:00, 13:31, 13:41, 14:46 dan 17:07 WIB," kata Kepala PVMBG Andiani melalui keterangan tertulis, Jumat (4/2/2022).

Andiani menyebut, bahwa tinggi kolom abu berkisar 800-1.000 meter di atas puncak dan warna kolom kelabu-hitam tebal.

"Pemantauan visual mengindikasikan bahwa erupsi yang terjadi merupakan tipe magmatik, sejalan dengan kegempaan vulkanik yang terekam," tambahnya.

Andiani pun menjelaskan, bahwa kegempaan Gunung Anak Krakatau dari 16 Januari hingga 4 Februari 2022 ditandai dengan terekamnya gempa-gempa vulkanik dan gempa permukaan yang mengindikasikan adanya intrusi magma dari bawah ke permukaan secara bertahap.

Baca juga: PVMBG Sebut Gunung Anak Krakatau Masih Berpotensi Erupsi

"Peningkatan intrusi magmatik kemungkinan mulai terjadi sejak 20 Desember 2021 yang diindikasikan dengan terekamnya gempa Vulkanik Dalam dan Vulkanik Dangkal dalam jumlah yang cukup signifikan," katanya.

Lebih lanjut, Andiani mengatakan, hal ini seiring dengan energi aktivitas vulkanik yang dicerminkan dari nilai RSAM (real-time seismic amplitude measurement) serta pola ungkitan dari pengukkuran tiltmeter yang menunjukkan pola fluktuasi dengan kecenderungan relatif meningkat pada periode Januari-Februari 2022 yang disebabkan perubahan tekanan di permukaan yang berasosiasi dengan pergerakan fluida magma ke permukaan.

Data pemantauan secara visual dan instrumental mengindikasikan bahwa Gunung Anak Krakatau masih berpotensi erupsi.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Tinggi Kolom Abu Teramati Kurang Lebih 1.000 Meter di Atas Puncak

Potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini dapat berupa lontaran lava pijar, material piroklastik maupun aliran lava.

"Hujan abu lebat secara umum berpotensi di sekitar kawah di dalam radius 2 km dari kawah aktif. Sementara itu, hujan abu yang lebih tipis dapat menjangkau area yang lebih luas bergantung pada arah dan kecepatan angin," jelasnya.

Saat ini tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau ditetapkan pada Level II (Waspada), dengan rekomendasi agar masyarakat tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 2 km dari kawah aktif Gunung Anak Krakatau.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini