TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri mulai melakukan pemeriksaan korban aplikasi Binomo pada Kamis (10/2/2022).
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan menyampaikan hanya ada seorang korban yang diperiksa dari total 8 korban yang menjadi pelapor dalam kasus tersebut.
"Hari ini diperiksa, kemarin laporan polisi (LP)-nya baru turun ke kami," ujar Whisnu kepada wartawan, Kamis (10/2/2022).
Baca juga: Polri: Kasus Pelaporan Korban Aplikasi Binomo Masih Proses Penyelidikan
Baca juga: Buntut Panjang Kasus Binomo, Diblokir Bappebti Hingga Korban dan Affiliator Saling Lapor
Whisnu menuturkan pihaknya nanti akana memeriksa sejumlah saksi-saksi dari pihak pelapor.
Menurutnya, pemeriksaan dijadwalkan pada pukul 09.00 WIB hari ini.
"Nanti setelah periksa korban akan periksa saksi-saksinya," pungkas Whisnu.
Diberitakan sebelumnya, korban trading binary option melaporkan aplikasi Binomo ke Bareskrim Polri.
Tak hanya itu, pihak yang kerap mempromosikan binary option atau affiliator juga dilaporkan oleh para korban.
Adapun laporan tersebut diterima dengan nomor polisi STTL/29/II/2022/BARESKRIM.
Total, ada delapan korban yang melaporkan kasus tersebut ke Bareskrim Polri.
"Kita baru saja membuat laporan polisi terkait dengan binary option ini khususnya aplikasi Binomo. Karena berkaitan dengan pandemi juga jadi yang boleh 8 orang korban dan diwakili oleh koordinator korban Pak Maru Unazara," ujar Kuasa hukum pelapor, Finsensius Mendorfa di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (3/2/2022).
Baca juga: Pelaku Pengeroyokan Brutal Remaja Pencari Kucing di Bekasi Ternyata Gangster yang Kerap Berulah
Baca juga: Sosok Remaja di Bekasi yang Tewas Dikeroyok hingga Meregang Nyawa saat Mencari Kucing
Finsensius menyampaikan delapan korban mengalami kerugian mencapai Rp2,467 miliar.
Sementara itu, koordinator korban Binomo Maru Unazara mengalami kerugian hingga Rp550 juta.
"Kalau untuk koordinatornya sendiri Pak Maru Unazara itu Rp550 juta. Kalau dihitung semua yang baru saja ikut tadi 8 orang ini. Hanya 8 orang tapi yang masuk dalam database kami sudah ratusan ini menuju ribuan korban. Tapi disini yang datang di Bareskrim total kerugian 8 orang ini Rp2,467 miliar," jelas Finsensius.