Pada 22 Juli 2020, Abdul Haris Napoleon yang saat itu menjadi Staf Ahli Bidang Ideologi dan Politik BIN mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat dari Brigjen menjadi Mayjen.
Almarhum juga pernah menjadi Kabinda Papua Barat.
Punya Riwayat Jantung
Sementara itu, Kabag Ops Binda Papua, Kolonel Infantri Rachmad PS mengatakan, Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon memiliki riwayat penyakit jantung.
"Beliau jatuh karena serangan jantung," kata Rachmad, dikutip dari Tribun-Papua.com.
Rachmad mengatakan, pada Senin malam, jenazah Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon disemayamkan di koridor Danintel XVII Cenderawasih.
"Beliau lama bertugas di Papua dan selama menjabat, beliau cukup dekat dengan Kodam Cenderawasih,"katanya.
Selanjutnya, menurut Rachmad, Selasa (15/2/2022) akan dilakukan upacara pelepasan untuk jenazah Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon di Pus Ops Lanut, Sentani pada pukul 07.00 WIT.
"Dari situ, selanjutnya akan diberangkatkan dengan pesawat Garuda Indonesia, ke Jakarta dan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata."
"Sebab beliau punya tanda penghargaan dan kita akan memberikan yang terbaik," ujarnya.
Menurut Rachmad, kepergian Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon membuat masyarakat Papua sangat kehilangan.
Pasalnya, Abdul Haris Napoleon sangat tahu tentang Papua ditambah ia bertugas di Papua selama 19 tahun.
"Karena beliau sangat tahu banyak tentang Papua dan penghargaannya cukup panjang. 19 tahun beliau di sini dan beliau juga mumpuni soal masalah-masalah di Papua," ujarnya.
Banjir Ucapan Duka