Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Klaten, Yunanta menjelaskan, hingga saat ini terdapat 21 SMP yang siswa atau gurunya pernah terpapar Covid-19.
"Untuk itu, mulai Senin 21 Februari besok, seluruh SMP dan PAUD di Klaten menyetop PTM dan metode pembelajaran kembali ke PJJ," katanya, dikutip Tribunnews.com dari TribunJogja.com, (20/2/2022).
Menurutnya, untuk PTM di tingkat SD mulai Senin masih menjalani PTM 50 persen.
Sebab, pihaknya baru akan merapatkan dengan pihak terkait mengenai status pembelajaran di SD, apakah tetap PTM 50 persen atau kembali ke pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Kalau PAUD kita putuskan kembali ke PJJ karena sebagian besar kan anak-anak ini belum divaksin. Jadi kita putuskan PAUD dan SMP kembali ke PJJ, SD besok rapat soal PTM atau PJJ," imbuhnya.
Diakui Yunanta, sejak PTM di sekolah diberlakukan di wilayahnya, sudah terdapat 39 guru dan 29 siswa di 21 SMP yang terpapar Covid-19.
Meski demikian, ia menegaskan belum terdapat klaster Covid-19 di sekolah.
"Kita mencegah terjadinya klaster di sekolah itu, makanya kita kembalikan ke PJJ,” ucapnya.
Pelaksanaan PJJ di bangku PAUD dan SMP ini, lanjut Yunanta, akan diberlakukan hingga 10 hari ke depan sembari memantau situasi Covid-19 di Klaten.
PTM di Pekalongan Dihentikan Sementara
PTM Terbatas di seluruh wilayah Kabupaten Pekalongan juga dihentikan sementara, terhitung 17-23 Februari 2022.
Seluruh peserta didik akan kembali mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), demi menekan jumlah kasus Covid-19.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan, Yulian Akbar, menegaskan, pihaknya telah menerbitkan Surat Edaran terkait Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Sekolah dan Pendidikan Non Formal (PNF) pada Masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2, di Kabupaten Pekalongan.
Menurutnya, PTM Terbatas bisa dilaksanakan kembali pada 24 Februari 2022, sebagaimana dilansir Jatengprov.go.id.
Tentunya, dengan syarat jumlah peserta didik yang hadir di sekolah maksimal lima puluh persen dari kapasitas ruang kelas.