TRIBUNNEWS.COM – Kapasitas pembelajaran tatap muka (PTM) di Surabaya, Jawa Timur diturunkan menjadi 25 persen.
Aturan tersebut, berlaku untuk pembelajaran tatap muka di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sebelumnya, kapasitas PTM dilakukan sebanyak 50 persen.
Kini, persentase diturunkan menjadi 25 persen dengan protokol kesehatan (prokes) ketat.
Baca juga: Survei, Mayoritas Orangtua Inginkan PTM di Sekolah Kembali Berjalan
Mengingat, jumlah kasus aktif Covid-19 di Surabaya semakin meningkat setiap harinya.
Hingga Minggu (20/2/2022), jumlah kasus positif mencapai 5.275 kasus.
Menurut Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, melalui penurunan persentase PTM ini diharapkan penularan Covid-19 dapat diantisipasi, khususnya kluster sekolah.
"Selain menerapkan PTM sebesar 25 persen, tapi juga percepatan vaksinasi secara berkala.”
“Jadi apa yang diatur di dalam Inmendagri, maka kita ikuti sesuai levelnya, Insya Allah cepat pulih lah Kota Surabaya,” katanya, dikutip Tribunnews.com dari TribunJatim.com.
Lebih lanjut, Eri Cahyadi menambahkan, aturan tersebut disesuaikan dengan pedoman Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) tentang pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
Nantinya, mekanisme PTM 25 persen itu diterapkan dengan cara sama seperti PTM 50 persen.
Setiap sekolah SD maupun SMP menyesuaikan jumlah siswa di setiap kelas.
"Dari 50 persen, nanti tinggal dikurangi 25 persen dari jumlah siswanya."
"Masuknya bisa satu sampai dua kali dalam seminggu. Nanti kita koordinasikan dengan guru-guru,” jelasnya.
Baca juga: PTM SMP dan PAUD di Klaten Dihentikan Sementara, Diganti PJJ, Ini Daftar Daerah yang Hentikan PTM