"Kita mesti keputusan yang cukup berat. Bukan gagal pengobatan atau tata laksana, bukan. Tapi amputasi adalah salah satu upaya penyelamatan jiwa saat ini untuk ananda," lanjut Fauzi.
Rencananya tim dokter gabungan akan melakukan tindakan amputasi pada tungkai kaki Sinta jika kondisi Hb dari bocah itu sudah mencapai angka 7.
Baca juga: Dokter Spesialis dari Sejumlah Rumah Sakit Berkolaborasi Untuk Sembuhkan Sinta Aulia
"Jadi biasanya operasi itu 10 tapi pada ananda Sinta ini (Hb di angka) 7 sudah boleh untuk pembedahan sudah boleh kita lakukan pembedahan," tukas Fauzi.
Terkait kapan akan dilakukan tindakan amputasi, Fauzi tidak membeberkan secara pasti, sebab masih menunggu perkembangan kondisi kesehatan umum dari Sinta Aulia.
Diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akhirnya menjemput Sinta Aulia Maulidia di kediamannya Desa Samaran, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Sabtu (19/2/2022).
Diwakili Kapolres Rembang AKBP Dandi Ario Yustiawan dan jajarannya, Sinta dijemput dengan menggunakan helikopter, Sabtu (20/2/2022).
Sinta, bocah berusia 10 tahun ini adalah anak dari seorang petani asal Desa Samaran, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang menderita sakit tumor di kakinya.
Sinta sebelumnya sempat menjalani perawatan intensif di RSUD dr R Soetrasno Rembang.
Dia juga sempat dirujuk ke Rumah Sakit Muwardi Solo.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Kapolres Rembang AKBP Dandi Ario Yustiawan dan jajarannya, untuk mengevakuasi Sinta Aulia ke Rumah Sakit Polri Jakarta guna dilakukan pengobatan.
Sebelumnya, Sinta yang putus asa karena tak kunjung sembuh dari penyakit tumor kaki yang dideritanya ini memberanikan diri menyampaikan harapannya kepada Kapolri untuk membantu pengobatannya agar bisa sembuh.
Sinta menyampaikan harapannya itu melalui cuitan di akun Instagram.
Setelah melihat Sinta menangis dalam videonya, Kapolri Sigit melalui Instagram dari anggotanya, langsung menghubungi Sinta melalui sambungan telepon video call.
Berikut percakapan Kapolri dengan Sinta: