Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – KBRI Budapest mengeluarkan imbauan kepada warga negara Indonesia (WNI) di Hongaria sehubungan dengan keadaan darurat yang diumumkan pemerintah Ukraina, Kamis (24/2/2022).
Imbauan itu tertuang dalam 4 poin, yang diunggah KBRI Budapest lewat sejumlah akun sosial media resmi mereka.
Pertama, KBRI meminta WNI untuk menunda perjalanan ke Ukraina.
Kedua, WNI diminta waspada mengantisipasi adanya gelombang pengungsi di daerah yang berbatasan langsung dengan Ukraina, khususnya terkait keamanan.
Ketiga, KBRI meminta WNI memantau perkembangan yang ada lewat berita-berita dan sumber resmi lainnya.
Keempat, WNI juga diminta memantau sosial media KBRI Budapest untuk informasi termutakhir terkait kebijakan dan perlindungan WNI.
Baca juga: Geram Serangan Atas Ukraina, Jepang Perluas Sanksi ke Rusia
KBRI juga mencantumkan nomor hotline yang dapat dihubungi 24 jam di +36705211979.
Stop perang
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan agar semua pihak terkait menghentikan perang.
Untuk diketahui Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan invasi ke Ukraina, pada Kamis (24/2/2022).
Putin menyebut negaranya sedang melakukan operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina.
Baca juga: Hari Kedua Invasi Rusia ke Ukraina: Ledakan Besar Terjadi di Kyiv, Pesawat Rusia Jatuh Tertembak
"Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia," kata Jokowi dalam akun twitternya @jokowi.
Jokowi juga menyerukan agar ketegangan antara Rusia dan Ukraina dihentikan.
Semua pihak yang terlibat menahan diri agar tercipta perdamaian.
Baca juga: Rusia Serang Ukraina, Ini Daftar Negara yang Kemungkinan akan Berpihak kepada Vladimir Putin
"Rivalitas dan ketegangan di Ukraina harus dihentikan sesegera mungkin. Semua pihak yang terlibat harus menahan diri dan kita semua harus berkontribusi pada perdamaian. Perang tidak boleh terjadi," kata Jokowi.
Ketegangan yang terjadi, menurut Presiden, jangan sampai berujung perang.
Saat ini justru yang dibutuhkan adalah sinergitas dan kolaborasi masyarakat dunia dalam menghadapi Pandemi.
"Saatnya kita memulihkan ekonomi dunia, mengantisipasi kelangkaan pangan, dan mencegah kelaparan," tulis Presiden.